Saya pernah memiliki atasan yang katanya menurut rekan-rekan saya dalam teamwork saya bahwa beliau adalah tipikal atasan yang difficult people alias nyusahin bin sulit diajak kerjasama.
Padahal sih kalau menurut saya sih enggak juga, saya oke-oke aja tuh. Enggak ada yang sulit menurut saya, enggak ada difficult people dari atasan saya tersebut menurut saya.
Bahkan beberapa rekan-rekan kerja saya sampai heran dan bertanya; "Mas kok bisa sih kerja bareng bos difficult people gitu mas, gimana caranya sih, kasih tahu kita dong biar kita juga bisa cocok kerja bareng bos." Begitulah mereka bertanya kepada saya.
Namun ada juga rekan kerja saya yang sinis menuding saya secara blak-blakan kalau saya bisa cocok dengan bos adalah karena saya pandai menjilat bos. Saya pun tak menanggapi tudingan salah satu rekan kerja saya tersebut, daripada konflik lebih baik saya tunjukan gimana baiknya saja.
Saya pun memberikan jawaban kepada rekan-rekan saya yang mau serius mendengarkan saya terkait bagaimana agar cocok kerja bareng bos kami tersebut.
Di bawah ini jawaban saya kepada rekan-rekan kerja saya, dan mudahan kalau kondisi ini relate dengan Anda mudahan bisa jadi solusi juga buat Anda.Â
1. Jawaban pertama saya, memang sih enggak semua orang bisa kerja sama dia kalau enggak tahu selanya, karena memang saya akui juga beliau tipikalnya memang difficult people.Â
Tapi selama kita paham bagaimana menerapkan to convince (untuk meyakinkan) secara tepat dan bermanfaat kepadanya dan tentunya disertai dengan to struggling (untuk berjuang) bersamanya, maka bos bakalan mau kok mendengar dan care dengan kita, begitu jawaban saya.
2. Jawaban saya yang kedua, lebih baik kita to be open minded aja, jangan langsung nge-judge bos susah orangnya tapi kita harus terbuka dengan perspektif berpikir kita.Â