Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bawahan Tidak Sejalan, Bagaimana Atasan Bersikap?

23 November 2023   07:48 Diperbarui: 23 November 2023   09:27 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar karyawan bawahan yang berseberangan atau tidak sejalan dengan atasan | Dokumen Foto Via Freepik.com

Saya pernah mengambil keputusan yang disuatu forum rapat sudah "ketok palu" dan sudah disepakati bersama tapi ternyata setelahnya di luar forum rapat ada karyawan bawahan saya yang enggak setuju dengan apa yang sudah saya putuskan tersebut.

"Pak, kenapa Bapak memutuskan seperti itu, kalau boleh saran Pak, Maaf loh Pak ya ini hanya sekedar masukan, harusnya Bapak putuskan jangan seperti itu Pak, harusnya seperti ini (menjelaskan dengan argumennya) Kalau bisa Pak keputusan Bapak direvisi atau lebih baik dianulir saja Pak, ini maaf loh Pak ya. Bukan maksud saya lancang atau menggurui loh Pak."

Kira-kira begitulah yang diungkapkannya kepada saya terkait apa yang menjadi keputusan saya yang sudah disetujui forum rapat tersebut. 

Bawahan saya menyarankan saya memutuskan seperti apa yang menjadi keinginannya bahkan saya diminta menganulir. Padahal sudah "ketok palu" dan disetujui bersama saat rapat.

Sebagai atasan tentu saya tidak elok kalau tidak menampung saran dan masukan bawahan saya tersebut alias tidak boleh anti kritik. Tetap saya tampung dan memberi pengertian kepada bawahan saya tersebut untuk jadi bahan pertimbangan.

Tapi ternyata seiring waktu, karena bawahan saya tersebut tidak melihat adanya tanda-tanda saya merevisi ataupun menganulir keputusan saya, eh kembali bawahan saya itu meminta saya untuk mengikuti apa yang dia inginkan. Tentu saja kalau sudah begini saya harus tegas kepada bawahan saya tersebut.

"Apa yang sudah menjadi keputusan saya dalam rapat dan sudah disepakati tersebut adalah tanggung jawab saya, kalau ada apa-apa tentu saya yang pasang badan, saya sudah mempertembangkan risikonya dan sudah berpikir matang. Saya harap Kamu pahami itu."

Begitulah jawaban tegas saya kepada bawahan saya tersebut dan yang perlu juga diketahui adalah, apa yang dilakukan bawahan saya tersebut bukan sekali dua kali, tapi sering. Bahkan, kebijakan saya pun sering ditentangnya dan diprotesnya karena tidak sejalan dengannya.

Nah, dari sini apa yang kira-kira terjadi menurut pengamatan Anda?

Ya, kalau saya melihatnya, bawahan saya kerap tidak sejalan atau berseberangan dengan saya dan menentang keputusan saya yang sudah disetujui forum rapat dan juga halnya kebijakan saya. Termasuk disini bawahan saya berupaya memaksakan keinginannya kepada saya meskipun bahasa yang dimainkannya adalah saran dan masukan.

Oleh karenanya, berkaitan dengan apa yang saya sampaikan diatas, maka saya ingin sharing saran dan wawasan terkait apa yang harus atasan terapkan ketika atasan memiliki bawahan yang kerap tidak sejalan atau berseberangan dengan atasan.

Lantas, apa yang bisa diterapkan?

Ilustrasi Gambar karyawan bawahan yang berseberangan atau tidak sejalan dengan atasan | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi Gambar karyawan bawahan yang berseberangan atau tidak sejalan dengan atasan | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Ketika ada bawahan yang kerap tidak sejalan dan selalu berseberangan, maka atasan harus mampu menjaga marwahnya.

Maksudnya disini adalah, atasan jangan sampai jatuh masuk dikendalikan oleh bawahan yang kerap berseberangan. Atasan harus mampu konsisten dalam berprinsip sesuai kewenangannya dalam memimpin.

Selama apa yang diterapkan dalam kepemimpinan sesuai koridor atau dalam artian kebijakan dan keputusan sesuai koridor, maka atasan harus tegas bersikap bila ada bawahan yang kerap tidak sejalan dan kerap menentang atasan maka bawahan tersebut harus dibawa sejalan dengan kepemimpinan atasan.

2. Bila bawahan tidak bisa dibawa sejalan, dan sudah dibina tapi tetap berseberangan dengan apa yang menjadi kepemimpinan atasan, maka atasan harus menerapkan tindakan terukur sesuai koridor aturan.

Ya, bagaimana kalau bawahan tersebut tidak bisa sejalan? Ya kalau diswasta karyawan yang seperti itu bisa saja diambil tindakan PHK. Kalau di instansi pemerintah, maka pegawai tersebut bisa dipindah tugaskan atau dirotasi maupun dimutasi ke tempat lain dalam rangka pembinaan, atau kalau tidak ada perubahan bisa diusulkan sanksi pemberhentian kepada pihak berwenang.

3. Atasan punya kewenangan bahwa dalam kepemimpinannya harus sejalan dengan keinginannya yang tentu saja goal-nya adalah sesuai dengan koridor keinginan, organisasi, perusahaan, ataupun kantor.

Maksudnya disini adalah, bawahan harus bisa diatur dan mau diatur sesuai keinginan atasan karena semuanya saling terkait dengan tugas pokok dan visi misi kantor, tapi bukan berarti disini atasan otoriter. Tapi maksudnya adalah bawahan harus tahu diri dan tahu menempatkan diri.

Bukan berarti juga ini berlaku bahwa atasan selalu benar bawahan selalu salah, atau kalau atasan salah aturan kembali kepada bahwa atasan selalu benar. Tentu tidak seperti itu. Hal ini lebih kepada keselarasan dalam mencapai tujuan bersama sesuai visi misi organisasi.

Jadi harus bagaimana bersikap bila ada bawahan yang kerap tidak sejalan atau sering berseberangan dengan atasan?

Ya, semoga apa yang bisa saya bagikan dalam artikel ini bisa menjadi solusi dan referensi.

Demikian artikel ini. Semoga bermanfaat.

Artikel ke 180 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun