Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja Bareng Old Talent, Apa Iya Se-ngrepotin Itu?

1 November 2023   13:21 Diperbarui: 2 November 2023   01:50 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar karyawan old talent | Dokumen Foto Via Freepik.com

Bagaimana kolaborasi yang terjalin antara karyawan old talent dan young talent di lingkungan kerja Anda?

Apakah karyawan old talent susah diajak kerja sama? Apakah mereka selalu merasa superior?

Apakah karyawan old talent kerap bertindak sementang-mentang itu karena merasa senior secara usia?

Apalagi ketika pada saatnya para karyawan old talent dipimpin oleh atasan yang lebih muda atau dari generasi young talent, tetap saja mereka merasa paling superior atau sulit mengikuti sistem hierarki.

Ya, begitulah kurang lebihnya dinamika kerja ketika generasi young talent bermitra kerja bareng generasi old talent.

Clash ataupun konflik bahkan office politic kerap terjadi, apalagi kekinian justru karyawan old talent yang malah sering ngambekan karena enggak bisa menerima eksistensi young talent.

Padahal sebetulnya, karyawan old talent harusnya mengayomi dan bersikap dewasa, bukannya malah kekanak-kanakan. Iya kan.

Karyawan old talent mestinya bisa legowo ketika pada waktunya yang muda jadi atasannya, bukan malah mutung dan baper serta enggak menerima dengan dewasa.

Tapi, apakah iya karyawan old talent se-ngerepotin itu?

Tidak bisakah karyawan old talent menerima perubahan yang dinamis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun