Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memangnya Boleh Membranding Winning Attitude diri di Kantor? Ini 3 Cara yang Bisa Diterapkan

24 Oktober 2023   09:20 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:12 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar karyawan yang memiliki performa menarik | Dokumen Foto Via Freepik.com

Memiliki performa yang menonjol dan menarik di kantor, boleh enggak sih?

Nanti kita disangkanya "carmuk bin caper" alias cari muka dan cari perhatian!

Nanti kita kita dikira sengaja jadi pusat perhatian karena ada "kepentingan"!

Ya, begitulah terkadang menjadi prasangka kita bahkan prasangka orang lain. 

Prasangka yang dalam artian membuat keputusan sebelum mengetahui fakta yang relevan mengenai hal terkait tersebut

Padahal sebenarnya tidaklah juga seperti itu. 

Meningkatkan performa dan menjadi menarik dan menonjol di kantor justru akan berdampak baik pada kinerja. Termasuk peningkatan mutu dan kualitas.

Yang jelas dalam hal ini, karena prasangkalah banyak karyawan yang jadi insecure saat melihat rekan kerja yang lain lebih menonjol sehingga semakin membuat minder diri.

Akibatnya, kans-kans Anda untuk memperoleh penilaian kinerja untuk perkembangan karier Anda malah tersamarkan. Tertutup dengan performa yang lainnya.

Yang pasti, unjuk gigi dan unjuk gigih dalam rangka menunjukan performa untuk lebih menonjol dan menarik bagi kinerja dan peningkatan mutu kualitas diri itu sangatlah boleh.

Sejauh itu merupakan upaya meningkatkan kinerja, mutu, dan kualitas, maka unjuk gigi dan unjuk gigih dalam rangka menunjukan performa untuk lebih menonjol dan menarik adalah sah-sah saja diterapkan.

Namun tentunya ada kiat dan strategi yang bisa diterapkan agar dalam menerapkannya tidak tersesat jalan menjadi sombong dan terjebak sindrom merasa paling termasuk flexing, serta memantas-mantaskan diri.

Lantas, apakah strategi itu?

"Do your best with winning attitude".

Ya, bangun sebaik-baiknya personal branding dengan kekuatan winning attiude, itulah sejatinya langkah yang bercitra diri, punya komitmen dan prinsip, punya karakteristik, dan punya konsistensi atau keajegan.

Hindari banyak mengeluh dan menyalahkan keadaan dan diri sendiri dalam mengemban tugas pokok masing-masing, sebab tipikal begini adalah bermental pecundang.

Nah, berkaitan dengan itu juga, ada beberapa kiat yang dapat penulis sarankan untuk memainkan strategi winning attitude ini, di antaranya yaitu;

Ilustrasi gambar karyawan yang memiliki performa menarik | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar karyawan yang memiliki performa menarik | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Power of Hope.

Kalau mau punya sikap mental pemenang dan memiliki daya dobrak yang strong dalam pekerjaan, ya harus kuat dan yakin juga akan power of hope-nya, sehingga harus punya dorongan mental diri untuk terus optimis.

Punya kekuatan harapan, ekspektasi yang optimis dan keyakinan yang tinggi serta memiliki energy extra yang terus menerus meninggi dalam menghadapi tantangan, melampaui hambatan, memiliki optimisme solusi bila berbenturan dengan ragam kesulitan dan masalah.

2. Power of Gratitude.

Bangun mindset dan mentality yang anti ataupun pantang mengeluh dan pantang cari alasan pembenaran bila mengalami kegagalan.

Bangun gratitude untuk selalu menerima dan melihat sisi sudut pandang positif dan segera mencari solusi serta segera bertindak lanjut dengan positif feeling untuk tetap optimis menghadapinya.

Selalu bersikap mapan dan dewasa dengan tindakan positif untuk merevolusi sebuah kondisi yang awalnya adalah masalah dari kegagalan, untuk ke depannya dapat diubah menjadi peluang kesuksesan dalam berkarier.

3. Power of Goal Setting.

Punya ambisi positif untuk sukses dalam berkarier? Boleh banget dong selama itu diterapkan dengan tindakan nyata yang positif.

Ya, ambisi positif disini adalah terkait bagaimana memenangkan goal setting, dengan selalu memiliki keajegan dan ketetapan tujuan untuk mengembangkan strategi yang relevan dalam rangka mencapai tujuan.

Punya goal setting yang selalu jelas, selalu siap akan tantangan tugas yang kompleks, mau menerima dan mencari umpan balik, rasional dalam ekspektasi bahwa tujuan itu harus yang spesifik dan realistis, sehingga membawa pada sikap yang lebih logis dan wajar.

-----

Jadi, dalam rangka mem-branding diri itu akan jadi sangat percuma bila tidak diiringi dengan sikap mental juara yang always be excited/selalu semangat, always think positive/selalu berpikir positif, always be up/selalu bangkit, dan stop making excuse/berhenti membuat keluhan.

Terus, mau bagaimana?

Mau jadi pecundang atau menjadi pemenang? 

Demikian artikel ini. Semoga bermanfaat.

NB : Suatu Kehormatan bisa masuk Nominasi Kompasiana Award. Ajang Anugerah Award Penulis Kompasiana. Kami Mohon Doa Restu Vote Sigit Eka Pribadi untuk BEST IN SPECIFIC INTEREST di Kompasiana Award 2023! Klik di sini untuk vote: 

https://kompasianival.kompasiana.com/voting

Screenshoot diambil dari microsite Kompasiana.com
Screenshoot diambil dari microsite Kompasiana.com

Artikel ke 168 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun