Apakah Anda adalah atasan yang memiliki bawahan yang old talent atau bawahan yang lebih senior secara usia dari Anda?
Bagaimanakah Anda menerapkan punishment kepada mereka ketika mereka memang melakukan pelanggaran atau indisipliner misalnya?
Terkendalakah Anda dalam menerapkan punishment tersebut karena meskipun mereka bawahan Anda tapi mereka juga merupakan old talent atau senior Anda secara usia?
Merasa enggak enakankah atau ewuh pakewuhkah Anda menerapkan punishment tersebut kepada mereka?
Tapi kalau enggak menerapkan punishment malah enggak pas, bahkan bisa berdampak pada kredibilitas kepemimpinan, atau bahkan dikira Anda tidak berani tegas.
Ya, begitulah dinamika yang harus dihadapi ketika harus berkutat dengan masalah punishment yang diterapkan kepada bawahan yang old talent ketika mereka melakukan pelanggaran.
Penulis pun pernah berbenturan dengan dinamika diatas, dan memang dibutuhkan kematangan berpikir dalam mengambil keputusan yang bijak untuk memberikan punishment ini kepada mereka.
Karena yang jelas, tidak juga mentang-mentang Anda atasan lantas Anda semena-mena memberikan punishment kepada bawahan senior secara usia atau bawahan yang old talent ini.
Tentu saja enggak bijak kalau berlaku seperti itu, tetap tegas tentu boleh tapi kalau tidak mengorangkan mereka jelas itu adalah kesalahan fatal.
Yang jelas juga, meskipun bawahan Anda adalah old talent atau senior secara usia sekalipun, kalau memang mereka melakukan pelanggaran, Anda harus tetap berdiri tegak menegakkan aturan untuk memberlakukan punishment.
Lantas bagaimana sih memberikan punishment yang bijak itu kepada para bawahan yang old talent atau senior ini? Berikut beberapa saran yang bisa penulis sampaikan.
Pertama, jangan berikan punishment kepada bawahan yang old talent dihadapan khalayak ramai kantor, panggil mereka empat mata ke ruangan.
Ya, meskipun bawahan yang old talent melakukan pelanggaran, tapi Anda juga harus bijaksana untuk tidak memberikan punishment dihadapan orang banyak dikantor.
Kehormatan dan harkat martabat mereka tetap harus dijaga, jangan hina dina mereka dengan memberikan punishment dihadapan orang banyak.
Lebih baik panggil empat mata secara baik-baik mereka ke ruangan, jelaskan dengan humanis apa yang menjadi pelanggarannya dan jelaskan kepada mereka bahwa terkait pelanggarannya tetap harus ada punishment, tegaskan bahwa aturan harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
Kedua, memberikan punishment dengan tetap mempertimbangkan nilai humanis dan menjunjung tinggi harkat martabat bawahan yang old talent.
Ya, harus dicamkan, meskipun bawahan Anda yang old talent melakukan pelanggaran dan seberat apapun itu pelanggarannya, maka Anda harus tetap ingat, bahwa dihadapan Anda adalah manusia.
Jadi jangan juga sampai lupa diri, sehingga dalam memberikan punishment mengarah pada diluar batas kewajaran atau tidak manusiawi.
Anda harus tetap mengutamakan nilai-nilai manusiawi dan memberikan punishment yang bijaksana tapi tetap sesuai aturan yang berlaku dikantor.
Ketiga, memberikan punishment kepada bawahan Anda yang old talent tetap harus mengandung unsur edukasi.
Ya, unsur edukatif dalam memberikan punishment ini harus ada. Sebab unsur edukatif ini adalah penting sebagai evaluasi agar para bawahan old talent bisa belajar dari kesalahannya, instrospeksi diri, dan jadi tahu diri kedepannya.
Sebagai atasan mereka, maka tidak ada salahnya Anda mengedukasi mereka terkait apa yang harus diluruskan terkait pelanggaran yang diperbuat.Â
-----
Ya, inilah yang bisa penulis sarankan terkait bagaimana memberikan punishment yang bijak kepada bawahan Anda yang old talent atau senior secara usia dari Anda.
Punishment dalam dinamika dunia kerja kepada mereka yang berbuat salah atau indisipliner harus diterapkan dengan tegas tanpa pandang bulu.
Bila Anda memiliki bawahan yang old talent atau bawahan yang senior secara usia dan mereka melakukan pelanggaran, maka jangan ragu untuk tetap memberi punishment kepada mereka. Namum tentunya dalam memberikan punishment tetap harus bijaksana.
Demikian kiranya artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Artikel ke 165 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H