Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kena Self-Loathing? Ini 4 Solusi yang Bisa Diterapkan

25 September 2023   05:47 Diperbarui: 26 September 2023   03:19 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar kena self loathing | Dokumentasi gambar via freepik.com/jcomp

Sering merasa enggak suka pada diri sendiri, selalu merasa kalah kemampuan dari rekan kerja yang lain? 

Suka mengkritik diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri karena merasa enggak becus kerja? 

Bahkan akhirnya sampai dilanda rasa membenci diri sendiri? 

Ya, itulah yang dinamakan self loathing.

Self loathing adalah sifat yang menggambarkan rasa amat tidak suka hingga timbul kebencian terhadap diri sendiri (self hater) yang mendorong seseorang untuk mengkritik dirinya dengan berlebihan karena merasa tidak cukup baik. 

Penyebab self loathing pada umumnya adalah karena sering membandingkan diri sendiri dengan kesuksesan rekan kerja dan terlalu mengakomodir perfeksionisme dalam diri.

Pemicu lainnya adalah, selalu merasa under estimate dalam menyikapi pekerjaan, hingga akhirnya enggak bisa menerima saran, kritik, dan masukan terkait bidang pekerjaan.

Inilah juga yang akhirnya akan menimbulkan demotivasi dan insecure dalam bekerja. Padahal, apa yang menjadi perilaku self loathing tersebut belum tentu benar. Karena masing-masing tentu punya bakat dan talenta.

Ya, dalam dinamika dunia kerja, self loathing bisa dialami oleh siapapun, baik penulis maupun Anda bisa saja kena. Jujur saja soal self loathing ini penulis sempat mengalaminya, bahkan penulis sempat merasakan pada titik terbawah demotivasi.

Tapi akankah penulis membiarkannya dan terus membuat diri semakin merada tidak berguna?

Ya, tentu saja dalam hal ini penulis tidak terus mengakomodasi perilaku self loathing ini, karena penulis sadar dan yakin, bahwa masing-masing diri kita punya potensi untuk dikembangkan.

Nah, berkaitan dengan itu, ada beberapa hal yang bisa penulis sarankan untuk mengatasi perilaku self loathing ini diantaranya yaitu;

Ilustrasi gambar kena self loathing | Dokumen gambar via freepik.com
Ilustrasi gambar kena self loathing | Dokumen gambar via freepik.com

1. Menerapkan journaling atau menulis buku harian.

Ya, menulis buku harian atau dikenal dengan istilah journaling, kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup termasuk pekerjaan.

Inilah yang saya terapkan sebagai terapi jiwa saya, berbagai ide, pikiran dan emosi saya luapkan dalam buku harian, bahkan selain journaling penulis juga menulis diary. Termasuk juga menulis di blog seperti di Kompasiana. 

Yang jelas journaling ini sangat bermanfaat bagi psikologis dalam rangka kembali mengangkat potensi diri dan mengenal diri, untuk menyadari bahwa diri ini punya kemampuan kalau bisa mengelolanya dengan bijak.

2. Identifikasi pemicu self loathing.

Ya, merenungkan apa yang menjadi pemicu self loathing akan dapat meredakan emosi diri yang men-judge diri selalu jadi pecundang atau loser dalam pekerjaan.

Dengan menemukan apa yang jadi pemicu akhirnya kita akan sadar bahwa kita tak perlu membandingkan kemampuan diri dengan orang lain, kita jadi percaya diri bahwa kita punya bakat dan potensi. Kita jadi tahu membangun self esteem kita.

Membangun kesadaran self esteem adalah penting bahwa kita mampu dan mau menerima keadaan dengan bijak, baik itu menerima saran, kritik, maupum kegagalan.

3. Memberi apresiasi pada diri sendiri.

Ya, kita perlu merayakan keberhasilan diri atas pencapaian suatu pekerjaan sebagai bentuk penghargaan pada diri kita. Sehingga kita tahu bahwa kita punya kemampuan sesuai bakat dan potensi kita.

Apapun kinerja kita dalam pekerjaan, maka haruslah kita apresiasi secara positif sebagai bentuk penghargaan diri kita sendiri dalam rangka membangun optimisme dan kepercayaan diri serta untuk meruntuhkan sikap under estimate.

4. Bergaul pada circle lingkungan yang positif.

Semakin terpuruknya seseorang dalam self loathing adalah karena terus terdampar dan terpuruk dalam circle lingkungan yang orang-orangnya juga mengalami self loathing. 

Oleh karenanya menjauh dari sesama "pengidap" self loathing untuk bergaul pada lingkungan yang positif adalah penting sebagai langkah solutif untuk mengembangkan potensi diri.

Ya, dengan bergaul pada circle lingkungan yang positif tentu akan membawa aura positif pada diri. Karena lingkungan yang positif pasti akan memotivasi diri ke arah yang lebih baik.

-----

Nah, itulah kira-kira yang bisa penulis sarankan sebagai solusi ketika mengalami self loathing ini, semoga saja apa yang penulis bagikan ini dapat bermanfaat.

Artikel ke 157 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun