Ya, tentu saja dalam hal ini penulis tidak terus mengakomodasi perilaku self loathing ini, karena penulis sadar dan yakin, bahwa masing-masing diri kita punya potensi untuk dikembangkan.
Nah, berkaitan dengan itu, ada beberapa hal yang bisa penulis sarankan untuk mengatasi perilaku self loathing ini diantaranya yaitu;
1. Menerapkan journaling atau menulis buku harian.
Ya, menulis buku harian atau dikenal dengan istilah journaling, kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa dalam hidup termasuk pekerjaan.
Inilah yang saya terapkan sebagai terapi jiwa saya, berbagai ide, pikiran dan emosi saya luapkan dalam buku harian, bahkan selain journaling penulis juga menulis diary. Termasuk juga menulis di blog seperti di Kompasiana.Â
Yang jelas journaling ini sangat bermanfaat bagi psikologis dalam rangka kembali mengangkat potensi diri dan mengenal diri, untuk menyadari bahwa diri ini punya kemampuan kalau bisa mengelolanya dengan bijak.
2. Identifikasi pemicu self loathing.
Ya, merenungkan apa yang menjadi pemicu self loathing akan dapat meredakan emosi diri yang men-judge diri selalu jadi pecundang atau loser dalam pekerjaan.
Dengan menemukan apa yang jadi pemicu akhirnya kita akan sadar bahwa kita tak perlu membandingkan kemampuan diri dengan orang lain, kita jadi percaya diri bahwa kita punya bakat dan potensi. Kita jadi tahu membangun self esteem kita.
Membangun kesadaran self esteem adalah penting bahwa kita mampu dan mau menerima keadaan dengan bijak, baik itu menerima saran, kritik, maupum kegagalan.