Disibukkan rutinitas kerja kita, itulah dinamika yang sering kita jalani dalam keseharian kita. Kerja yang satu selesai datang lagi kerjaan baru, dan begitu terus selanjutnya.
Tidak dimungkiri, kitapun terkadang dihadapkan dengan keadaan jenuh dan stres dengan rutinitas pekerjaan kita di kantor.
Bahkan, secara sadar ataupun tidak sadar, kita kerap sibuk berlaku si paling kerja, terjebak dalam overwork hingga over capacity dalam menjalani rutinitas pekerjaan kita.
Ya begitulah, dalam pekerjaan kita, tentu selalu bergumul atau terlibat dengan berbagai aktivitas job desc kita, namun sering sekali keterlibatan kita terhadap aktivitas ataupun rutinitas pekerjaan kita itu membuat kita terlupa untuk melakukan hal yang sebenarnya sangat penting bagi diri.
Hal yang sering sekali membuat kita terlupa dalam aktivitas ataupun rutinitas kita tersebut adalah, memberi kesempatan pada diri sendiri untuk membahagiakan diri dan tertawa lepas, meskipun itu hanya sejenak.
Ya, tidak dimungkiri, penulis sendiri kerap bertindak seperti diatas, sibuk kerja, kerja, dan kerja, tapi lupa untuk sejenak membahagiakan diri dan tertawa lepas.Â
Kerja berjam-jam sampai kadang lupa berdiri, bahkan pernah sampai lupa makan. Akibatnya, penulis pernah juga mengalami burn out dalam pekerjaan, bahkan sampai pernah mengalami gangguan kejiwaan panic attack akibat stres dalam bekerja, dan gangguan kesehatan akibat kena Gerd.
Ya, insecure, bad thinking, over thinking, dan berbagainya sejenis yang bisa saja melanda kita adalah karena kita terkadang tak sudi untuk memberi kesempatan pada diri untuk sejenak bahagia dan tertawa lepas dalam menjeda rutinitas kerja, begitu pula penulis.
Kalau sudah begini, barulah penulis menyadari, betapa pentingnya dalam pekerjaan itu untuk jeda dengan cara membahagiakan diri dan tertawa lepas meskipun itu hanya sejenak.
Ya, betapa pentingnya kita untuk berlaku adil dan bijak terhadap diri, untuk selalu peka dan perhatian, serta perduli dan mencintai diri sendiri di sela-sela rutinitas kerja kita.