Anda baru dapat promosi jabatan menjadi leader?
Ya, baru promosi jadi leader dalam suatu teamwork tentu menjadi prestise dan prestasi. Berbagai hal yang kedepannya akan Anda terapkan dalam teamwork pasti sudah ada dalam resep kepemimpinan Anda.
Pasti Anda akan berjibaku dengan berbagai planing Anda kedepan, termasuk bagaimana nantinya Anda mengambil keputusan.
Ya, baru jadi leader itu memang menjadi tantangan, karena pastinya Anda harus mampu menguasai "medan tempur" dan harus mampu "menaklukkan" anggota teamwork.
Itulah dua hal penting dan mendasar yang sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya Anda dalam mengelola teamwork Anda.
Jika Anda gagal menguasai "medan tempur" dan "menaklukkan" anggota teamwork, maka dapat dipastikan Anda tidak akan langgeng dalam mengelola teamwork. Oleh karenanya dua hal penting tersebut harus benar-benar mampu Anda "pegang".
Nah, pada umumnya yang menjadi penyebab gagalnya seorang leader baru dalam menguasai "medan tempur" dan "menaklukkan" anggota teamwork yaitu karena kesalahan dalam menerapkan beberapa hal terkait first time manager.
Ya, sepertinya sih soal first time manager ini kelihatan sepele, tapi sejatinya sangatkah berdampak pada mampu atau tidaknya leader baru dalam menguasai medan tempur" dan "menaklukkan" anggota teamwork.
Jadi, kesalahan dalam menerapkan first time manager saat baru duduk jadi leader ini amatlah wajib dihindari oleh para leader baru.
Nah, apa sajah itu?
1. Jangan mengubah proses sistem kerja dalam teamwork.
Diawal jadi leader Anda mungkin bernapsu untuk melakukan perubahan-perubahan besar dalam teamwork sesuai visi misi dan goal Anda.
Sebaiknya jangan ubah sistem yang sudah ada, tapi perkuat pondasinya, lihat dengan cermat dimana yang kira-kira lemah, nah disitulah yang harus diperkuat.
2. Jangan mengubah budaya kerja teamwork.
Budaya kerja teamwork yang sudah berjalan sebaiknya jangan diubah. Kalau iklim budaya kerja yang ada sudah kondusif untuk apa dirombak.Â
Kecuali kalau iklimnya memang kurang kondusif maka langkah evaluatif wajib diterapkan dalam rangka evaluasi demi perbaikan.
Nah, kalau iklimnya sedang sehat, maka lebih baik itu adalah dikuatkan dengan skema habits yang semakin menyehatkan teamwork.
3. Jangan merombak struktur teamwork.
Nah ini yang kerap dilakukan oleh leader baru, baru duduk pada jabatannya yang baru juga awal-awal berjalan atau setengah jalan, eh teamwork-nya dirombak besar-besaran.
Memang sih boleh saja kalau mau merombak teamwork tapi jangan juga baru duduk menjabat terus langsung bikin perombakan "kabinet" teamwork.
Sebaiknya jalankan organisasi yang ada dengan memberikan kepercayaan dan bangun kepercayaan dalam teamwork Anda. Sebab, persepsi dan rasa percaya team member kepada leader sangatlah memengaruhi motivasi mereka dalam bekerja.
Nah, kalau sudah berjalan sekian periode dan setelahnya Anda melihat dengan cermat memang perlu ada perombakan struktur teamwork, maka Anda boleh mengambil keputusan tersebut.
Yang jelas, ketika Anda masuk menjadi pemimpin baru dalam teamwork, maka seperti apapun karakter manajemen, tunjukkan kepada teamwork bahwa keberadaan Anda dalam teamwork adalah sebagai pemimpin bukan untuk mengobrak-abrik, tapi mau berkontribusi.
Unjuk gigihkan kepada team member bagaimana kontribusi Anda kepada teamwork, bangun kepercayaan bagi mereka, setelahnya niscaya dengan berjalanya waktu, maka Anda akan tahu tindak lanjut apa yang akan Anda mainkan untuk mencapai visi misi dan goal Anda.Â
Demikian kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Artikel ke 151 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H