Hasil pekerjaan tukang tidak sesuai keinginan dan tidak memuaskan?Â
Ya, begitulah yang pernah saya alami terkait hasil pekerjaan tukang ini, padahal sebelumnya secara lisan sudah saya beritahu apa yang menjadi keinginan saya. Berbagai halnya sudah sering saya komunikasikan.
Saya sebenarnya ingin komplain atas hasil pekerjaan para tukang tersebut, namun apalah daya, tentu saja komplain saya tidak kuat, karena saya tidak ada perjanjian hitam diatas putih terkait pekerjaan yang saya delegasikan kepada mereka.
Nah, berangkat dari pengalaman tidak menyenangkan ini, maka untuk berikutnya saya tidak mau sembarangan lagi dalam menggumakan pekerja tukang. Sehingga untuk berikutnya saya benar-benar mematangkan rencana saya.
Pertama, tidak sembarangan memilih tukang, cek secara jelas rekam jejaknya.
Ya, sebelumnya saya cari tukang ini tidak saya cross cek riwayatnya, memang sih tukang tersebut adalah referensi teman tapi salahnya adalah langsung deal pakai tukang dari kawan saya tersebut.Â
Padahal kawan saya juga sudah memperingatkan untuk cek dan ricek dulu jangan langsung disuruh kerja sebelum jelas hitam diatas putihnya, takutnya juga enggak cocok, namun saya malah langsung oke.
Akhirnya saya kecewa berat ternyata hasil pekerjaannya tidak bagus. Sudah banyak minta bahan ini dan itu eh mutu dan kualitas pekerjaannya enggak bagus. Mau komplain ya enggak bisa, enggak ada perjanjian.Â
Saya pun tidak boleh dong menyalahkan kawan karena pekerja tukang terssbut referensinya, kan kawan saya sudah mengingatkan untuk dilakukan cek dan ricek serta membuat kesepakatan sebelum dikerjakan.
Nah, dari pengalaman saya tersebut maka jangan asal kalau pilih tukang, meskipun mereka berasal dari referensi kawan ataupun keluarga, atau malah tukangnya keluarga sendiri, maka tetap harus diteliti jelas riwayatnya, penting juga adalah mengecek rekam jejak hasil pekerjaannya.Â