Anda seorang atasan di kantor?
Sudahkah Anda jadi atasan yang baik (good leader) bagi para bawahan Anda?Â
Bagaimana kira-kira sikap bawahan Anda terhadap gaya kepemimpinan Anda?
Lebih banyak yang dislike-nya kah? Atau lebih banyak yang like?
Memang, untuk mengetahui like and dislike secara personal dengan menilai secara diri sendiri terhadap gaya kepimpinan itu ya enggak bakal akan ketemu.Â
Kecuali, kalau Anda mau senggang waktu untuk "blusukan" turun gunung ke bawah untuk melakukan pendekatan secara satu per satu terhadap bawahan Anda terkait tanggapannya tentang kepemimpinan Anda secara jujur.Â
Nah, kalau begini pasti ketemu, apakah Anda adalah atasan yang good leader atau bukan!
Ya, tentu saja menjadi atasan yang baik (good leader) adalah menjadi dambaan atau idaman para bawahan.Â
Ini bukan berarti bawahan harus punya atasan yang enggak pernah marah atau dan musti friendly terus, serta loyal kasih ini dan itu kepada para bawahan, bukan, bukan seperti itu.Â
Tapi soal bagaimana impact dari kebaikan cara memimpinnya yang bukan sekadar materi belaka atau cuma menyenangkan bawahan saja, tapi bagaimana ketika atasan yang baik dapat memberikan dan membangun impact yang positif terhadap karier bawahan dalam jangka panjang.
Apa saja sih kira-kira yang menjadi impact positif yang menjadi harapan tersebut?
Impact yang pertama, kepemimpinan atasan yang baik akan dapat membangun kepercayaan diri bawahan baik secara teamwork maupun secara individu.
Sehingga bawahan jadi percaya atas kemampuan diri dan tidak ragu pada diri sendiri, hal ini karena selalu mendapat dorongan moril yang bersahaja dari atasannya.
Kalaupun atasan harus marah misalnya, tapi marahnya bukan marah yang tak berisi, tapi marah yang berisi dan berdampak baik, edukatif, dan solutif. Memberikan punishment pun tidak asal-asalan, tapi bijaksana dan berdasar.
Impact yang kedua, kepemimpinan atasan yang baik akan dapat membangun daya juang dan ketahanan mental para bawahan untuk bekerja dengan tangguh dan penuh rasa tanggung jawab.
Dengan begitu, empati dan integritas akan dibangun secara loyal oleh para bawahan, dan akan memandang serta menyadari bahwa apapun pekerjaannya dan perannya adalah penting.
Bawahan akan merespon atasan dengan penuh rasa hormat karena kepemimpinanya "ngajeni" atau jadi pengayom yang bijak bagi bawahan.Â
Impact yang ketiga, kepemimpinan atasan yang baik dengan tidak anti kritik dan merangkul semua akan dapat membangun kebersamaan yang kuat dan ketokohan sebagai sosok atasan yang disegani.
Dengan begitu yang terbangun pada unsur bawahan adalah lebih banyak like atau follower dibandingkan dislike dan haters, serta akan dijadikan sebagai figur atasan yang patut diteladani oleh para bawahan karena terbuka menerima saran dan masukan dari bawahan (bottom up). Â
-----
Tidak mudah memang untuk menjadi good leader yang didambakan oleh para bawahan, tapi bukan tidak mungkin untuk dapat diwujudkan kalau mau berupaya.
Tantangan dan benturan yang dapat menggoyahkan emosi dan menggetarkan kedewasaan bersikap dan kematangan berpikir pasti akan selalu ada.
Namun, tentunya yang namanya dinamika dunia kerja antara atasan dan bawahan itu pasti akan selalu penuh tantangan, tinggal bagaimana mutu dan kualitas winning attitude dari atasan untuk memenangkannya.
Jadi bagaimana?
Siapkah Anda menjadi atasan yang baik bagi para bawahan Anda. Mampukah Anda menjadi atasan yang diidamkan ataupun didambakan oleh para bawahan Anda?
Mari kita wujudkan bersama.
Demikian artikel singkat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi bersama.
Artikel ke 129 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H