Magang atau internship di kantor untuk mendapatkan pengalaman kerja sebelum terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya?
Kenapa tidak!
Sebab magang amatlah penting bagi bekal kamu kedepannya dalam bekerja, bahkan magang juga dapat membuka kesempatan bagi kamu untuk direkrut bekerja secara permanen oleh suatu kantor.
Oleh karenanya jangan pernah menganggap sebelah mata magang ini, maka dari itu ketika kamu terjun dalam dunia permagangan ini, kamu haruslah serius, siapa tahu kamu malah dapat rezeki direkrut secara permanen.
Yang jelas, wawasan yang baik, prestasi yang bagus, dan kinerja yang baik saat magang adalah menjadi tolok ukur utama terkait berhasil atau tidaknya kamu mendapat peluang direkrut permanen oleh suatu kantor.
Nah, yang kerap kali terjadi dalam menjalani magang ini, banyak kasus ternyata dalam menjalani magang ini justru dilakoni kurang serius. Ada beberapa kesalahan yang menjadi hal mendasar sering dilakukan.
Sehingga banyak peserta magang jadi gagal direkrut permanen atau secara umumnya magang yang dijalani kurang berhasil, tidak mendapatkan secara optimal apa sejatinya manfaat dari magang.
Lantas, apa saja sih kira-kira kesalahan yang sering dilakukan saat magang dan sangat wajib dihindari oleh peserta magang ini?
Kesalahan pertama, tidak memelajari kantor atau perusahaan dengan teliti terkait lowongan perekrutan secara permanen pasca magang.
Nah, sebelum magang pelajari dengan teliti atau pastikan dahulu bahwa tempat magang tersebut membuka kesempatan adanya perekrutan karyawan magang secara permanen.
Jangan sampai kamu sudah telanjur magang dan sudah habis-habisan magang dengan optimal, eh ternyata tempat magang kamu enggak buka lowongam perekrutan permanen bagi peserta magang, kan jadi percuma kamu habis-habisan toh.
Kamu punya hak bertanya soal kesempatan perekrutan permanen ini, jangan ragu-ragu menanyakanya, namanya juga kamu perlu berkarier.
Jangan buang waktu percuma untuk tempat magang yang tidak menyediakan kesempatan perekrutan secara permanen bagi peserta magang.
Lebih baik cari kantor lain yang memberikan kesempatan perekrutan secara permanen jadi karyawan bagi para peserta magang.
Memang sih kamu boleh-boleh saja magang di kantor yang tidak menyediakan kesempatan perekrutan secara permanen, kamu tetap dapat pengalamannya. Tapikan enggak efektif dan efisien baik itu dari segi waktu dan jenjang masa depan karier.
Jadi penulis sarankan, maganglah di kantor yang memang membuka kesempatan perekrutan secara permanen bagi peserta magang.
Kesalahan kedua, kurang produktif karena enggan bersikap proaktif dan mencari kesempatan untuk berkontribusi.
Dipecut dahulu eh dipecat kemudian, inilah yang kerap terjadi saat peserta magang menjalani magangnya.
Banyak peserta magang yang gagal dan harus terhenti di tengah jalan karena kurang produktif akibat enggak proaktif dan kurang kontribusinya dalam magang. Sehingga kinerjanya dinilai minim oleh kantor.
Oleh karenanya jangan tunggu dipecut dahulu dalam hal proaktif dan kontribusi ini, berperanlah secara optimal dalam menjalani magang ini.
Kesalahan ketiga, kurang komunikatif dalam mengerjakan tugas yang didelegasikan dan menyampaikan hasil yang telah dikerjakan.
Komunikatif artinya mampu menyampaikan pesan dengan baik, nah dalam magang ini kesalahan sering terjadi adalah kurang dapat menyampaikan hasil yang dikerjakan secara optimal kepada pihak manajemen.
Padahal capaian hasil kerja dari peserta magang amatlah berpengaruh pada penilaian kinerja dan penilaian mutu dan kualitas.
Oleh karenanya, paparkanlah capaian hasil kerjamu secara komunikatif, sehingga pihak manajamen kantor akan respek terhadap kinerja magangmu.
Kesalahan keempat, berasumsi bahwa pihak manajemen kantor sudah tahu keinginan peserta magang untuk direkrut.
Asumsi bahwa kantor tahu keinginan peserta magang untuk direkrut kerap dilakukan oleh peserta magang.
Padahal asumsi tersebut salah, pihak manajemen kantor tidak bakalan tahu keinginan peserta magang untuk direkrut kantor kalau tidak ada sinyal dari peserta magang.
Oleh karenanya jangan berasumsi seperti di atas, sebaiknya paparkan dengan terbuka terkait keinginan untuk direkrut kembali atau keinginan yang kuat untuk bekerja setelah menjalani magang.
-----
Magang selain mencari pengalaman berharga sebelum terjun di dunia kerja, maka perlu juga wawasan dalam memahami apa sejatinya esensi magang, serta menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil magang jadi optimal dan dapat mewujudkan harapan untuk direkrut permanen.
Demikian kiranya artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
Artikel ke 125 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H