Puas melampiaskan balas dendam kepada orang lain, eh timbul dendam lagi bagi orang lain, habis itu orang lain balas dendam, timbul dendam lagi dalam diri.
Kalau begini, kapan berakhirnya, kapan saling sadarnya, malah jadi drama tanpa ada akhirnya.
Jelas secara simultan akan berdampak pada nilai mutu dan kualitas diri, karena hanya memikirkan dendam dan balas dendam melulu.
4. Buang-buang waktu secara percuma.
Balas dendam akan menimbulkan kesinambumgan waktu atau kerap berkembang hingga berepisode-episode.
Tentu saja yang begini akan buang-buang waktu, padahal banyak hal penting yang dapat dilakukan selain hanya menyoal dendam dan balas dendam.
Hal yang begini ini yang akhirnya membuat manajemen waktu jadi berantakan dan membuat diri jadi semakin buruk dalam menghargai dan mengelola waktu.
5. Berdampak amat buruk bagi kesehatan mental ataupun kejiwaan.
Nah, inilah dampak yang paling buruk dari perbuatan balas dendam, yaitu rusaknya kesehatan mental dan terganggunya kejiwaan.
Dendam akan menganggu pikiran apa lagi bila sudah kesumat, begitu juga pelampiasannya akan menganggu emosional, dan secara keseluruhannya ruhani akan terganggu.
Kalau sudah begini, jelas mental dan kejiwaan akan kian memburuk drastis akibat terus memikirkan dendam dan bagaimana caranya agar bisa balas dendam. Sehingga kualitas kesehatan mental dan jiwa kian merosot.Â