Apalagi kalau balas dendam tersebut memiliki akibat yang setimpal atas perbuatan sebelumnya atau bahkan lebih, wah pasti akan sangat senang dan bahagia banget.
Bahkan, kalau bisa nyinyirin atau nyukurin orang lain, pasti bakal dilakukan, seperti misal, rasain lu, kapok lu, masih mau kau, dan sebagainya.
Namun akankah yang begini ini bisa membuat diri jadi lebih baik?
Tentu saja tidak. Hal ini karena, orang ataupun lingkungan yang terdampak bisa-bisa akan menyimpan dendam dan berikutnya bakal balas dendam juga, begitu seterusnya seperti enggak ada habisnya.
Nah, yang begini tentu tidak akan membuat situasi jadi lebih baik bukan, karena situasi saling dendam akan berkelanjutan.
2. Berpengaruh buruk bagi attitude.
Balas dendam akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap attitude diri, karena secara simultan akan merubah sikap dan sifat pribadi menjadi negatif.
Pada akhirnya orang lain, lingkungan dan kultur sekitarlah yang akan memberi tahu diri ketika attitude diri ini telah berubah drastis karena kian memburuk.
Biasanya juga, kondisi ini disadari ketika orang lain, lingkungan dan kultur sekitar telah mengucilkan diri, akibat dari perbuatan balas dendam yang telah dilakukan.
Inilah akibat nyata dari attitude yang akhirnya menjadi buruk bagi diri akibat menyimpan dendam dan perbuatan balas dendam.
3. Balas dendam hanya akan membuat drama tanpa akhir dan berdampak buruk bagi nilai mutu dan kualitas diri.