6. Waktu libur kamu kerap dijadikan hari kerja dan disuruh lembur tapi enggak dapat upah lembur.
Waktunya kamu libur, eh kamu sering dipakai, padahal lagi libur kamu malah sering dibebani kerjaan, disuruh datang ke kantor untuk menyelesaikan kerjan, sudah begitu, enggak dikasih upah lembur pula.
Kalau sekali dua kali atau memang hal yang urgen banget serta dikasih upah lembur sih masih wajar, tapi kalau keseringan banget dan enggak ada upah lemburnya, jelas saja ini kurang bijaksana.
7. Kamu kerja dituntut harus serba bisa.
Kamu kerja selalu dituntut harus serba bisa, atau kerja serabutan yang diperintahkan oleh atasanmu yang bossy banget itu harus bisa kamu selesaikan sesuai kemauannya.
Padahal kamu sudah ada kerjaan sesuai jobdesc, tapi atasanmu kerap meyuruh kamu kerja serabutan dan dituntut harus bisa mengerjakannya sesuai selera atasanmu tersebut.
-----
Nah, inilah kira-kira tujuh tanda-tanda yang bisa kamu kenali terkait fenomena adanya perbudakan atas dirimu oleh atasanmu dalam hal dinamika kamu bekerja.
Bagaimana kalau kamu mengalaminya? Yah tinggal bagaimana kamu saja sih, kalau kamu mau resign yah enggak apa-apa, tapi kalau kamu berusaha betah ya enggak apa-apa.Â
Yang jelas, kalau kamu mengambil keputusan ingin bertahan, maka kamu harus ada upaya mengatasinya dengan cara berkonsultasi dengan manajemen perusahaan terkait apa yang terjadi tersebut.
Jangan takut untuk berkonsultasi dengan manajemen perusahan kalau memang terjadi ketidak beresan yang kamu alami terkait adanya tujuh hal di atas, justru dengan kamu berkonsultasi kepada manajen kantor, maka kantor jadi tahu terrkait terjadinya hal yang perlu diluruskan di kantor, sehingga kantor punya tindakan bijaksana untuk mengatasinya. Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.