Lebaran, di mana-mana pasti ada sajian hidangan bakso. Begitu juga di rumah saya. Bakso selalu menjadi favorit dan andalan untuk dihidangkan saat lebaran.
Ya, ini artinya hidangan bakso sudah jadi tradisi di setiap lebaran di nusantara kita ini. Meski setiap lebaran selalu dihidangkan, tapi tetap saja tak ada rasa bosan untuk menikmatinya dan menghidangkannya.
Nah, soal bakso ini, saya dan istri pun juga punya tradisi yang kuat untuk menghidangkannya setiap saat lebaran. Kami pun colab dalam membuatnya. Kami asyik saling bekerjasama.
Istri menyiapkan bumbu-bumbu, saya merebus telur, istri menyiapkan sayur mayurnya, saya merebus kaldu iga sapi, begitu seterusnyalah, pokoknya saling colab lah. Bikin bakso itu kalau dengan teamwork begini ternyata asyik dan romantis.
Meskipun keringat bercucuran tapi karena ada kebersamaan dan kerjasama, rasanya asyik dan menyenangkan. Singkat cerita, bakso hasil colab kami pun sudah siap dihidangkan saat lebaran tiba.
Bahagia rasanya ketika bakso hasil colab ludes saat lebaran.
Ya, paling senang dan bahagia itu adalah ketika bakso hasil colab saya dan istri ini ludes tak tersisa saat lebaran.
Karena Artinya bakso hasil colab kami ini enak, enggak sia-sia kami berjibaku seharian di dapur bikin bakso ini.
Senang banget pokoknya ketika para keponakan, keluarga, teman, dan tetangga menyerbu bakso hasil colab kami ini. Apalagi ketika mereka memberikan catatan manis tentang bakso kami, bahwa bakso buatan kami enak dan enggak kalah dengan yang dijual di luaran.
Bahkan, tidak sedikit yang menyarankan, agar kami bikin usaha bakso ini, tapi kami bilang enggak, bakso kami ini cukup untuk hidangan keluarga saja.
Keponakan-keponakan pun kami mengakui bahwa, bakso buatan kami ini selalu jadi favorit mereka, begitu juga keluarga kami yang lainnya.Â
Entahlah, kenapa juga bakso hasil colab saya dan istri ini sering jadi favorit keluarga saat lebaran. Padahal sih, waktu membuatnya ya sama saja sih dengan bakso pada umumnya.
Pada akhirnya enggak sampai tiga hari, bakso buatan kami ludes, padahal kami sudah menyiapkan sampai dua panci besar, tapi ya habis juga enggak tersisa.
Ya, pokoknya suatu kebahagian tersendiri ketika bakso buatan kami berdua ini ludes dalam dua hari ini, enggak percuma kami berjibaku ria di dapurÂ
-----
Yang jelas, bakso ini sudah menjadi tradisi kita sebagai sajian favorit lebaran. Mau bakso apapun itu, bakso akan selalu lestari menjadi favorit kita saat lebaran.
Ya, bakso, yang konon sejarahnya berasal dari cerita di masa Dinasti Ming tahun 1368-1644 Tiongkok ini akhirnya lestari pula dinusantara kita.
Bakso yang proses masuknya dibawa oleh pedagang tiongkok ini akhirnya berasimilasi menjadi sajian khas nusantara dengan berbagai kreasinya.
Sehingga hampir di setiap tempat di nusantara kita pasti terdapat pedagang bakso dengan menu yang khas seperti, Bakso Urat, Bakso Telur, Bakso Ikan, Bakso Udang, Bakso Balungan, Bakso Aci, Bakso Tahu, dan bakso lainnya yang sejenis.Â
Bakso bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Termasuk saat lebaran, karena Bakso akan selalu melegenda di nusantara.
Yang pasti, Bakso akan menjadi favorit itu adalah bila cita rasanya punya ke khasan tersendiri. Banyak bakso diluaran sana yang kurang lebihnya sama.Â
Tapi untuk membedakannya dan untuk menjadi favorit itu adalah terletak pada seni cita rasa saat membuatnya. Jadi, soal bakso ini tentunya tinggal bagaimana selera dan cita tasa kita saja.
-----
Kesimpulannya, bakso tak akan pernah tergerus oleh waktu, bakso akan selalu menjadi favorit kita saat lebaran, bakso akan selalu menjadi tradisi untuk dihidangkan saat lebaran, dan apapun itu cerita tentang bakso, maka bakso akan selalu melegenda sepanjang masa.
Demikian artikel singkat ini. Semoga bermanfaat bagi bersama.
Artikel ke 94 tahun 2023.
#Samber thr #Samber thr 2023 hari 24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H