Bahkan, tidak sedikit yang menyarankan, agar kami bikin usaha bakso ini, tapi kami bilang enggak, bakso kami ini cukup untuk hidangan keluarga saja.
Keponakan-keponakan pun kami mengakui bahwa, bakso buatan kami ini selalu jadi favorit mereka, begitu juga keluarga kami yang lainnya.Â
Entahlah, kenapa juga bakso hasil colab saya dan istri ini sering jadi favorit keluarga saat lebaran. Padahal sih, waktu membuatnya ya sama saja sih dengan bakso pada umumnya.
Pada akhirnya enggak sampai tiga hari, bakso buatan kami ludes, padahal kami sudah menyiapkan sampai dua panci besar, tapi ya habis juga enggak tersisa.
Ya, pokoknya suatu kebahagian tersendiri ketika bakso buatan kami berdua ini ludes dalam dua hari ini, enggak percuma kami berjibaku ria di dapurÂ
-----
Yang jelas, bakso ini sudah menjadi tradisi kita sebagai sajian favorit lebaran. Mau bakso apapun itu, bakso akan selalu lestari menjadi favorit kita saat lebaran.
Ya, bakso, yang konon sejarahnya berasal dari cerita di masa Dinasti Ming tahun 1368-1644 Tiongkok ini akhirnya lestari pula dinusantara kita.
Bakso yang proses masuknya dibawa oleh pedagang tiongkok ini akhirnya berasimilasi menjadi sajian khas nusantara dengan berbagai kreasinya.
Sehingga hampir di setiap tempat di nusantara kita pasti terdapat pedagang bakso dengan menu yang khas seperti, Bakso Urat, Bakso Telur, Bakso Ikan, Bakso Udang, Bakso Balungan, Bakso Aci, Bakso Tahu, dan bakso lainnya yang sejenis.Â
Bakso bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Termasuk saat lebaran, karena Bakso akan selalu melegenda di nusantara.