Lebaran, di mana-mana pasti ada sajian hidangan bakso. Begitu juga di rumah saya. Bakso selalu menjadi favorit dan andalan untuk dihidangkan saat lebaran.
Ya, ini artinya hidangan bakso sudah jadi tradisi di setiap lebaran di nusantara kita ini. Meski setiap lebaran selalu dihidangkan, tapi tetap saja tak ada rasa bosan untuk menikmatinya dan menghidangkannya.
Nah, soal bakso ini, saya dan istri pun juga punya tradisi yang kuat untuk menghidangkannya setiap saat lebaran. Kami pun colab dalam membuatnya. Kami asyik saling bekerjasama.
Istri menyiapkan bumbu-bumbu, saya merebus telur, istri menyiapkan sayur mayurnya, saya merebus kaldu iga sapi, begitu seterusnyalah, pokoknya saling colab lah. Bikin bakso itu kalau dengan teamwork begini ternyata asyik dan romantis.
Meskipun keringat bercucuran tapi karena ada kebersamaan dan kerjasama, rasanya asyik dan menyenangkan. Singkat cerita, bakso hasil colab kami pun sudah siap dihidangkan saat lebaran tiba.
Bahagia rasanya ketika bakso hasil colab ludes saat lebaran.
Ya, paling senang dan bahagia itu adalah ketika bakso hasil colab saya dan istri ini ludes tak tersisa saat lebaran.
Karena Artinya bakso hasil colab kami ini enak, enggak sia-sia kami berjibaku seharian di dapur bikin bakso ini.
Senang banget pokoknya ketika para keponakan, keluarga, teman, dan tetangga menyerbu bakso hasil colab kami ini. Apalagi ketika mereka memberikan catatan manis tentang bakso kami, bahwa bakso buatan kami enak dan enggak kalah dengan yang dijual di luaran.