Kalau saya dan istri beserta keluarga sih, terkait outfit taraweh ini prinsipnya sederhana saja sih yang penting pantas bagi diri.Â
Pantas maksudnya disini dapat membawa diri dan tahu diri serta tahu mematutkan diri di muka umum.
Seperti terkait tentang setelan pakaian saat tarawih misalnya, yang penting bebas, rapi, sopan, dan santun.
Tidak mencolok dan memberikan kesan negatif dari orang lain yang melihat kita.
Seperti terlalu mewah misalnya, terlalu ketat misalnya, agak transparan misalnya, atau tidak layak seperti setelan pakaian sudah belel misalnya.
Terang saja kalau kita memakai setelan pakaian yang terlalu mewah maupun terlihat ketat dan transparan ini pasti akan membuat orang lain tidak nyaman.
Sebab kalau begini kan sama saja kita pamer, mulai dari pamer gaya hidup dan pamer aurat. Sama halnya juga dengan pakaian yang transparan. Begitu juga kalau setelan pakaian kita belel jelas nilai etika kepatutannya enggak ada.
Kan kalau begini jelas enggak sopan dan enggak menghargai orang lain termasuk tidak menghargai ibadah shalat wajib kita dan tarawih kita.
Saya sendiri ya kalau mendapati orang ke Masjid mau shalat wajib ataupun tarawehan tapi setelan pakaiannya enggak pantas, ya risih banget.
Apalagi kalau yang setelan pakaiannya ketat dan transparan pas yang pakai kaum hawa pula kan. Waduh risih banget dah melihatnya.
Ini mau ibadah kok malah pamer aurat. Sengaja atau gimana sih. Mau negur tapi sungkan, takutnya marah pula, kan malah jadi masalah kalau terjadi konflik, maksudnya baik kita negur tapi yang ditegur enggak terima.
Itulah kenapa kami sekeluarga itu selalu menjaga betul kepantasan kami kalau tarawihan ini. Kami menjunjung tinggi prinsip menghormati orang lain dan ibadah yang kami jalankan.
Kami pun tak lupa menggunakan wewangian agar memberi rasa nyaman baik itu bagi kami maupun orang yang ada disekitar kami.
Pernah nih saya shalat ya, eh entah siapa orangnya yang ada disekitaran saya waduh bau badannya menyengat memolusi banget.
Tentu saja kalau begini jadi bikin enggak nyaman kan, jadi membatin dan ngerasanin juga kan saya jadinya.Â
Shalat pun jadi terganggu, enggak konsen dan enggak khusyuk karena mencium aroma bau badan tersebut.
Gimana sih orang ini, mandi enggak sih, coba juga pakai wewangian gitu loh, enggak nyadar kah bau badannya membuat orang shalat jadi enggak konsentrasi.
Nah, inilah yang jadi alasannya mengapa mengenakan wewangian saat ibadah shalat berjamaah di masjid ini disarankan.
Terakhir, kami juga menjaga kepantasan kami dengan tidak pernah mengenakan perhiasan mewah ataupun aksesoris mewah saat taraweh.Â
Ya, tak sedikit saya juga mendapati orang-orang saat taraweh ini mengenakan perhiasan mewah. Istilahnya yaitu "toko emas berjalan".
Tentu kita yang melihat jelas risih, jadi membatin juga kan, ini mau shalat atau mau pamer harta sih. Bukannya kita iri sih tapi ya enggak etis dan enggak patut saja sih.
Lagipula hal ini bisa mengundang marabahaya juga kan, bisa memancing ataupun menjadi incaran tindak kejahatan oleh para penjahat.
------
Nah, inilah kiranya kenapa kami selalu memegang prinsip kepantasan mematutkan diri bila menyoal bagaimana outfit tarawih ini.
Daripada kita bikin orang risih, enggak nyaman, jadi omongan orang karena bermewah-mewahan ketika tarawihan termasuk pamer aurat hingga jadi toko emas berjalan.Â
Lebih baik kita jaga kepantasan kita dalam mematutkan diri kita dimuka umum dengan memberi rasa nyaman bagi orang lain.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Artikel ke 81 tahun 2023.
#Samber thr #Samber 2023 hari 10
