Fandi : "Papa dan mama pernah denger tentang neraka? Nah, orang yang tidak menyembah Tuhan tempatnya di Neraka".
Kemudian dalam filmnya juga kita bisa melihat bagaimana perubahan signifikan seorang rocker yang bernama Fandy setelah mendapat hidayah.Â
Dari yang semula enggak tahu agama islam, enggak tahu shalat, enggak tahu mengaji, alias hanya islam KTP doang tapi pada akhirnya setelah dapat hidayah dan berproses perlahan tapi pasti Fandy tahu agama.
Kita bisa melihat bagaimana usaha dan proses Fandi dalam mempelajari shalat baik dari segi gerakan maupun bacaannya. Selain belajar dari Saprol, Fandi pun mempelajari gerakan-gerakan shalat melalui media gambar yang ditempel pada di dinding kamarnya.
Sehingga dirinya mudah mengikutinya ketika mengerjakan shalat, sehingga lama-kelamaan tanpa melihat pun pada akhirnya Fandi mampu mengerjakan shalat dengan baik dan benar.
Fandi juga mulai mengenal bagaimana membaca Al-Qur'an, hal ini tampak dalam adegan ketika Sarah melakukan shalat seraya membaca surat At-Tin. Begitu pula dalam adegan saat Saprol memperkenalkan dan mengajari Fandi membaca Al-Qur'an surat Al-Alaq dan surat At-Tin setelah Saprol
Dalam film Fandi juga sudah mulai diperkenalkan dengan etika (thaharoh) memasuki mushalla (tempat ibadah) yaitu bersuci dengan berwudhu.Â
Kemudian ada juga tentang hukum perkawinan yang tercermin lewat adegan perkawinan Fandi dan Sarah, tapi sebelumnya Fandi harus dapat memenuhi segala persyaratan yang diajukan oleh Haji Romli ayah sarah yaitu agama Islam yang ditunjukkan melalui praktek shalat, membaca Al-Qur'an, dan akhlak keikhlasan yang dimilikinya.
Tak ketinggalan Fandi juga diperkenalkan yang namanya Khitan yang merupakan hal yang wajib dalam Islam, hal ini terdapat dalam dialog antara Haji Romli dan Fandi.
Haji Romli : "Elu udah dikhitan belon?"
Fandi : "Khitan...?"