Ya, mie instan, siapa yang enggak suka mie instan, makanan simpel yang bisa segera cepat saji, bisa dikreasikan ataupun dikombinasikan dengan bahan makanan lainnya, memasaknya pun enggak ribet.
Seperti halnya kreasi mie instan ala saya dan istri ini, yaitu omlet mie instan, simpel banget bikinnya, bahannya hanya butuh dua butir telur dan dua bungkus mie instan serta minyak goreng secukupnya.
Cara bikinnya juga gampang banget, mie instan dan bumbunya dicampur dengan telur dalam satu mangkuk, terus diublek-ublek biar merata, habis itu cus masukan ke penggorengan, tunggu beberapa menit, jadi deh. Gampang banget kan.
Selanjutnya tinggal dinikmati saja. Yuk cuzzz.
Nah, inilah kreasi sahur mie instan ala saya dan istri, selengkapnya bisa lihat di link reel instagram saya ini:
https://www.instagram.com/reel/CqlnzwoLkoH/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
"KREASI SAHUR SEDERHANA OMLET MIE INSTANT"
#SamberTHR2023 #ADayInRamadan
@kompasianacom
https://www.instagram.com/reel/CqlnzwoLkoH/?igshid=MDJmNzVkMjY=
Filosofi mie instan dan kenapa mie instan begitu disukai?
Ya, kita bisa mengambil filosofi psikologi mie instan ini kedalam perilaku dan kepribadian kita bagi keseharian kita agar supaya kita disukai oleh banyak orang.
Mie instan disukai karena tiga hal utama yaitu:
1. Convenient, quick, easy meals.
Pertama, mi instan disukai karena mie instan membuat nyaman, mudah, dan cepat dimasak. Enggak sulit dan enggak rumit.
Nah di sini sebagai filosofinya adalah untuk jadi disukai orang banyak adalah dengan menjadikan diri kita sebagai orang yang mudah dan tidak rumit.
Enak diajak bicara maupun berdiskusi, jadi pendengar yang baik, selalu menghargai pendapat orang lain, kalau bicara straight to the point alias tidak bertele-tele, orientasinya adalah selalu kepada solusi bukannya menang atau kalah.
2. Tasty.
Kedua, mie instan sangat disukai ataupun digemari adalah karena rasanya yang lezat banget ataupun enak banget.
Maka filosofinya di sini adalah, bahwa untuk menjadi orang yang disukai adalah agar dapatnya kita mesti menjadi orang yang enak diajak berteman, selalu enak diajak ngobrol, ramah tamah, santun, murah senyum dengan tulus hati, humoris, dan selalu membikin suasana menjadi enak setiap kali orang bertemu dengan kita.
3. Affordable.
Ketiga, mie instan disukai karena harganya yang terjangkau oleh kantong alias tidak mahal.
Maka filosofi berikutnya adalah jadikan diri kita sebagai orang yang mudah dijangkau baik itu dalam arti secara fisik maupun secara ide dan gagasan.
Secara fisik yaitu, untuk saling mengunjungi, selalu hadir setiap kali diundang atau dalam artian, orang lain tidak perlu usaha keras untuk orang bisa bertemu dengan kita.
Secara ide dan gagasan yaitu, tidak bicara muluk-muluk, tidak menggunakan bahasa-bahasa tingkat tinggi, berbicara menggunakan bahasa lawan bicara, dan lainnya.
Tentunya kalau kita punya ketiga unsur itu tadi dalam pergaulan kita dalamlingkungan sekitar kita, maka  hampir pasti kita akan menjadi selera setiap orang yang mengenal kita.
Nah inilah kreasi sahur omlet mie instan dan filosofi mie instan ala saya.
Bagaimana menurut Anda?
Artikel ke 74 tahun 2023.
#Samber THR Hari 4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H