Saat ramadan ini skill apa ya yang kira-kira dapat kita upgrade? Yah, Sebenarnya banyak sih, tinggal bagaimana dari kitanya saja mau upgrade skill yang seperti apa, iya kan.
Seperti saya misalnya, karena mengaji saya masih kurang, ya saya upayakan mengaji saya untuk lebih ditingkatkan. Dengan cara apa, tentu saja dengan mengikuti tadarus di Masjid.
Kenapa harus di masjid, sebab kalau di masjid itu kalau misal bacaan ayat kita ada yang salah atau ada yang kurang dalam harakatnya harusnya dibaca panjang tapi dipendekan misalnya, maka ada yang menegur. Tentu saja hal tersebut akan jadi wawasan bagi kita bukan, sehingga kita jadi lebih wawas dan lebih baik lagi pada ayat-ayat berikutnya.
Kemudian saya juga mengupgrade skill menulis saya, Â ramadan ini jadi ujian juga kalau kita mengikuti even samber dari Kompasiana, sebab kita harus maraton menulis. Tema-temanya selalu berbeda setiap harinya.Â
Artinya untuk bisa ikut terus tanpa putus, maka di sinilah kita dituntut untuk mengupgrade skill kita seperti lebih banyak membaca, dan disiplin serta konsisten untuk mampu membagi waktu dalam menulis sesuai tema yang ditentukan.Â
Nah loh kok ada foto saya sedang siaran radio, apa hubungannya nih?
Ya, saya dulunya juga seorang penyiar radio bahkan merangkap sebagai music director, sekarang saya sudah gantung suara ups maksudnya udah enggak siaran dan enggak jadi MD lagi.
Ini karena saya sudah memutuskan untuk fokus pada pekerjaan kantor saat ini yang saya emban, tapi ini bukan berarti saya berhenti total siaran dong.
Tentunya agar kemampuan saya bercuap-cuap ini tidak hilang, maka saya harus tetap merefreshnya.
Dengan cara apa?
Saya merfreshnya dengan cara mengombinasikannya dengan meningkatkan kemampuan skill public speaking, sebab saya kerap dapat delegasi tugas dari kantor untuk jadi narasumber atau pembicara dalam menyosialisasikan tentang HR maupun produk Aturan Administrasi Tulisan Dinas kantor.
Sehingga dalam rangka mengupgrade skill ini, saya kerap berbicara sendiri didepan cermin dalam rangka untuk tetap menjaga performa saya tampil bicara di depan publik.
Ya, berdiri dan berbicara di depan publik sebagai narasumber atau pembicara publik itu tidaklah mudah, butuh ketangguhan mental dan wawasan yang mumpuni.
Oleh karenanya kemampuan public speaking ini sering banget saya asah, apa lagi saat ramadan begini, biasanya malah job-job jadi pembicara publik ini malah tambah ramai.
Jadi ya saya terus berupaya untuk semakin meningkatkan kemapuan public speaking saya, seperti membaca referensi terpercaya atau menonton youtube terpercaya terkait bagaimana menerapan teknik story telling misalnya, bagaimana menerapkan teknik intermeso yang pas supaya enggak garing misalnya, bagaimana menghidupkan suasana misanya, dan sebagainya.
Nah, inilah upgrade skill ramadan yang saya terapkan versi saya.
Yang jelas dalam hal ini ada yang perlu saya informasikan, khususnya tentang menjadi narasumber atau pembicara publik ini, kekinian profesi ini semakin dibutuhkan, honornya pun lumayan loh.Â
Jadi bagaimana dengan Anda, apakah setelah membaca artikel saya ini Anda tertarik untuk menambah tingkatan kemampuan Anda menjadi seorang Narasumber ataupun pembicara publik? Kalau tertarik silakan mencoba. Pokoknya enggak ada ruginya. Yuk bisa yuk.
Demikian Artikel ini.
Artikel ke-73, tahun 2023
#Samber Thr hari 3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H