Dengan cara apa?
Saya merfreshnya dengan cara mengombinasikannya dengan meningkatkan kemampuan skill public speaking, sebab saya kerap dapat delegasi tugas dari kantor untuk jadi narasumber atau pembicara dalam menyosialisasikan tentang HR maupun produk Aturan Administrasi Tulisan Dinas kantor.
Sehingga dalam rangka mengupgrade skill ini, saya kerap berbicara sendiri didepan cermin dalam rangka untuk tetap menjaga performa saya tampil bicara di depan publik.
Ya, berdiri dan berbicara di depan publik sebagai narasumber atau pembicara publik itu tidaklah mudah, butuh ketangguhan mental dan wawasan yang mumpuni.
Oleh karenanya kemampuan public speaking ini sering banget saya asah, apa lagi saat ramadan begini, biasanya malah job-job jadi pembicara publik ini malah tambah ramai.
Jadi ya saya terus berupaya untuk semakin meningkatkan kemapuan public speaking saya, seperti membaca referensi terpercaya atau menonton youtube terpercaya terkait bagaimana menerapan teknik story telling misalnya, bagaimana menerapkan teknik intermeso yang pas supaya enggak garing misalnya, bagaimana menghidupkan suasana misanya, dan sebagainya.
Nah, inilah upgrade skill ramadan yang saya terapkan versi saya.
Yang jelas dalam hal ini ada yang perlu saya informasikan, khususnya tentang menjadi narasumber atau pembicara publik ini, kekinian profesi ini semakin dibutuhkan, honornya pun lumayan loh.Â
Jadi bagaimana dengan Anda, apakah setelah membaca artikel saya ini Anda tertarik untuk menambah tingkatan kemampuan Anda menjadi seorang Narasumber ataupun pembicara publik? Kalau tertarik silakan mencoba. Pokoknya enggak ada ruginya. Yuk bisa yuk.
Demikian Artikel ini.