Kurikulum merdeka telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek dengan cita-cita luhur agar peserta didik semakin bermutu dan berkualitas serta berkarakter Pancasila.
Selama ini yang paling krusial membuat dunia pendidikan terkendala dan terhambat dalam mencetak peserta didik yang bermutu dan berkualitas sesuai tujuan yang diharapkan adalah karena formula kurikulumnya yang belum fleksibel, kompatibel dan adaptif bagi peserta didik maupun pendidik.
Sehingga karenanya kurikulum sering diubah-ubah dengan berbagai alasan penyempurnaan dan inilah juga yang seringkali menyebabkan manajemen sekolah terkendala dan kesulitan mengelola peserta didik sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.
Namun, dengan peluncuran kurikulum merdeka dengan berbagai hal dan pirantinya yang terdapat di dalamnya, maka diharapkan kedepan kurikulum merdeka ini dapat mencetak generasi bangsa yang terdidik dengan mutu dan kualitas yang terbaik.
Berkaitan dengan itu juga, maka di sini penulis ingin menyarankan tentang tiga ide penguatan kualitas kurikulum merdeka yang bisa diterapkan oleh manajemen sekolah yang penulis sebut dengan metode penguatan Bintalidjuang.
Lantas, apa sajakah penguatan "Bintalidjuang" tersebut dan bagaimanakah pola penerapannya?
1. Penguatan pembinaan mental.
Kekuatan dan ketangguhan mental adalah faktor yang sangat berpengaruh atas berhasil atau tidaknya peserta didik dalam menempuh pendidikan.
Kalau peserta didik memiliki kualitas mental yang lemah, maka hal ini akan berpengaruh pada karakternya dan kemampuan berpikirnya, baik itu kemampuan berpikir kritisnya maupun kemampuan kognitifnya.
Sehingga kalau boleh kami sarankan, agar dapatnya kurikulum merdeka ini dapat dikuatkan juga dengan pembinaan mental secara berkala.
Dengan cara apa, yaitu dengan cara mementoring peserta didik dalam rangka untuk dibentuk dan dilatih dengan wawasan bela negara secara berkala.
Kemudian juga diberikan pegangajaran moral secara berkala, serta pengokohan mental dengan 4 pilar berbangsa dan bernegara. Sehingga diharapkan karakter Pancasila akan tertanam dalam mental dan keseharian dari peserta didik.
2. Penguatan pembinaan ideologi.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak dari peserta didik. Dari sini jugalah terjadi pembentukan ide yang secara implisit akan menjadi penentu arah pemikiran setiap peserta didik dalam mengikuti sebuah ideologi.
Tentunya jelas bahwa ideologi negara kita adalah Pancasila, maka ideologi inilah yang harus terus didoktrinisasi kepada peserta didik agar tidak terpapar ideologi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Sebab seperti yang kita tahu, ada bermacam-macam ideologi dimuka bumi ini seperti, ideologi komunisme, marxisme, Isis, dan sebagainya.
Dengan cara apa penguatan ideologi ini, kami menyarangan agar disetiap mata pelajaran ada disisipkan ceramah-ceramah tentang Pancasila atau lebih bagus kalau penerapannya bisa juga dengan sisipan bentuk games agar peserta didik antusias menyimak dan mengikutinya.Â
Sehingga diharapkan jiwa dan karakter Pancasila dapat terbentuk dan tertanam secara kuat dalam ideologi setiap peserta didik.
3. Penguatan pembinaan Kejuangan.
Kejuangan adalah nilai yang menunjukan bahwa belajar bukan sekedar mencari pengetahuan belaka, tapi merupakan cara belajar yang dilandasi dengan semangat melakukan yang terbaik.
Kejuangan mengajarkan untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, berani berkorban, berkemauan keras, pantang menyerah, tangguh, cinta tanah air, serta peduli terhadap sesama.
Dalam konteks bagi peserta didik tentu saja praktiknya adalah agar para peserta didik memiliki semangat dan antusias dengan penuh kejuangan dalam menempuh pendidikan.
Cara yang bisa dilakukan agar menumbuhkan kekuatan kejuangan ini adalah dengan sering-sering menggelar berbagai kegiatan lomba yang berfaedah.
Sehingga diharapkan, dengan perkuatan semangat kejuangan dengan ini, maka akan semakin menyempurnakan kekuatan mental dan ideologi peserta didik.Â
Inilah metode penguatan Bintalidjuang yang penulis maksudkan bagi penguatan kualitas kurikulum merdeka.
Kombinasi kurikulum merdeka dengan metode penguatan Bintalidjuang tentu diharapkan semakin dapat meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran peserta didik.
Dengan metode penguatan Bintalidjuang ini diharapkan juga dapat mewujudkan merdeka belajar bagi peserta didik yang fleksibel, kompatibel, dan adaptif dalam dinamika zaman.
Tentunya apa yang sudah penulis uraikan ini hanyalah merupakan saran saja, sehingga terkait diterapkan atau tidaknya tinggal bagaimana dari Kemendikbudristek saja.
Demikian kiranya artikel ini kami buat, semoga saja apa yang menjadi saran penulis ini bisa menjadi pertimbangan dalam rangka penguatan mutu dan kualitas kurikulum merdeka.
Penulis: Sigit Eka Pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H