Ketika seorang atasan (team leader) berhasil mengader staf bawahannya (anggota teamwork) menjadi good talent, itulah salah satu kesuksesan seorang team leader dalam menerapkan leadership-nya dalam teamwork. Itulah juga kebanggaan seorang team leader dalam memimpin anggota teamwork-nya.
Saya pun begitu, jujur saja saya sangat senang dan bangga, ketika saya melihat beberapa anggota teamwork yang diamanahkan kepada saya untuk saya pimpin ternyata saya berhasil mendidik dan menjadikan mereka good talent. Mereka "dipakai" oleh kantor sesuai prestasi dan kinerjanya.
Bahkan pada akhirnya, karena mereka semakin menunjukan high performance dan unstoppable dalam mengemban amanah jobdesc mereka, ternyata mereka bisa mendapat award dan reward dari kantor. Mereka pun ada yang mendapat tempat untuk mendapat promosi jabatan setingkat lebih tinggi.
Ya, begitulah semestinya seorang leader dalam mendidik dan membina para anggota teamwork-nya, inilah juga yang menandaskan juga betapa pentingnya peran seorang team leader dalam mengader anggota teamwork.
Namun kerap kali hal-hal mendasar dalam mengader karyawan agar jadi good talent ini sering dipandang remeh oleh para team leader, kebanyakan juga justru team leader malah takut kalau nantinya malah bawahannya jadi menyalipnya dalam berkarier di kantor, atau takut kalah pamor dengan bawahannya.Â
Sehingga para team leader kerap berlaku setengah hati dalam membagi ilmu dan mendidik para anggota teamwork, takut nantinya malah para anggota teamwork lebih prestise dibanding dirinya kalau mengadernya terlalu totalitas.
Padahal mengader anggota teamwork dalam hal membina dan mendidik mereka adalah penting dalam rangka regenerasi untuk menempati berbagai posisi jobdesc yang ada di kantor. Sebab merekalah kedepan yang bakal jadi "pemain pengganti" baik itu mengganti talent kantor yang naik level ataupun talent kantor yang pensiun.
Yang jelas, agar anggota teamwork jadi star employee, memiliki high performace, dan unstoppable itu tidak datang dari "sononya", bukan karena mereka dari kampus ternama misalnya, bukan karena mereka punya job experience misalnya, atau karena sudah dari "sononya" terlahir berbakat jadi good talent misalnya, tentu saja salah besar kalau setiap team leader menganggapnya begitu.
Yang pasti, keberhasilan anggota teamwork dalam mengemban jobdesc adalah tercipta dari good leadership dari team leader-nya, sehingga agar anggota teamwork menjadi star employee dan good talent, maka mereka harus mendapatkan pengaderan dan pembinaan dari team leadernya di antaranya yaitu;
1. Lingkungan yang sportif, apresiatif, dan transparan dari team leader.
Ya, setiap team leader itu harus menjunjung tinggi sportivitas dalam teamwork, enggak adil rasanya kalau team leader malah enggak sportif kepada anggota teamwork-nya sendiri.
Seperti misal, ketika salah satu anggota teamwork dapat award eh malahnya team leader-nya yang menobatkan diri bahwa semuanya adalah berkat dirinya misalnya, padahal dirinya tak sedikit pun "cawe-cawe" memberi support kepada anggotanya, padahal juga keberhasilan tersebut adalah memang murni prestasi anggota teamwork.
Tentu team leader yang seperti ini tidaklah bijaksana, semestinya team leader itu memberlakukan sportivitas, memberikan pengakuan dan apresiasi kepada anggota teamwork yang berprestasi dan mendapat award tersebut, bukannya malah mengerdilkannya.
2. Lingkungan yang supportif dari team leader.
Team leader itu semestinya memberikan dorongan dan dukungan yang bersemangat bagi anggota teamwork-nya, bukannya malah "ditakut-takuti" jangan ini jangan itu nanti akibatnya begini dan begitu misalnya, ya jelas saja anggota teamwork jadi enggan berkespresi dan berprestasi.
Memang, setiap ini dan itu dalam kaitannya dengan kerjaan itu mengandung risiko, tapi jangan ditakut-takuti dan ditindas agar tidak berani melakukan, justru mereka harus dimotivasi, agar anggota teamwork tahu rambu-rambunya terkait risiko yang dimaksudkan tersebut.Â
3. Sistem training dan coaching yang optimal dari team leader.
Menjadi team leader itu jangan pelit ilmu kepada anggota teamwork, punya ilmu jangan disimpan sendiri, tapi latihkan dan berikan mentoring yang optimal kepada anggota teamwork.
Jangan takut nanti anggota teamwork jadi lebih pintar dan hebat dari team leader sehingga malah jadi setengah hati mendidik anggota teamwork, justru kalau mereka nantinya dinilai "miskin ilmu" oleh kantor, maka yang dianggap enggak becus memanajerial teamwork jelas adalah team leader-nya.
Oleh karenanya, sudah sewajibnya team leader itu dalam menularkan ilmunya melalui training dan coaching haruslah secara ikhlas dan optimal, sehingga anggota teamwork jadi terdidik dengan baik.
4. Kesempatan dan kepercayaan dari team leader.
Kerap kali team leader berlaku one man show dalam mengerjakan produk teamwork, padahal produk tersebut cukup dikerjakan oleh anggota teamwork, tapi karena team leader-nya enggak percaya pada anggota teamwork mampu mengerjakannya, jadinya dikerjakan sendiri. Inilah yang menyebabkan team leader malah terkungkung dengan idealisme dan wawasan sempitnya sendiri.
Oleh karenanya, jangan kerap meragukan kemampuan anggota teamwork untuk hal-hal yang berkaitan dengan produk kerja, sebab nanti malah susah sendiri, lebih baik beri kesempatan dan kepercayaan anggota teamwork dalam mengemban hal terkait produk kerja teamwork.
-----
"Ketidakbecusan anggota teamwork dalam mengemban amanah dari kantor adalah karena team leader-nya enggak bermutu dan berkualitas, ketidak solidan teamwork adalah karena team leader-nya enggak kompeten. Kaderisasi anggota teamwork adalah penting bagi regenarasi roda organisasi kantor kedepan, sehingga tidaklah dapat diabaikan".
Setiap team leader punya peran penting dalam menciptakan bakal calon atupun bibit pemimpin yang berbobot di dalam organisasi, sehingga kaderisasi sudah menjadi kewajiban dari team leeader dalam menciptakan talent-talent yang berbobot dalam organisasi.
Jadi, mampu atau tidaknya team leader membina soliditas dan eksistensi serta mengader teamwork adalah tinggal bagaimana para team leader saja, sehingga bagi anda yang sepakat dengan apa yang sudah saya referensikan ini, mari kita maju bersama.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Artikel ke 65, tahun 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI