Saya langsung telpon aja, daripada ribet, mas ntar saya ke hotel aja mas, nanti saya jadi petunjuk jalannya, kata saya, dan pihak EO pun setuju.
Ya, usai magrib saya diantarkan Lohan OB Radio ke hotel tempat God Bless menginap, tak lama menunggu rombongan God Bless keluar.
Oke Mas Sigit, ikut mobil saya ya. Tunjukin jalannya ya.
Siap jawab saya. Segera bergegas.
Singkatnya kami sampai di radio, segala sesuatunya sudah disiapkan oleh crew-crew radio saya dan Talkshow pun main.
Betapa senangnya saya bisa menggelar talkshow ini, band God Bless sangat ramah dan humanis, tak ada sedikit pun jumawa ada pada mereka. Pertanyaan dari ancor dan para fans radio via telpon dilayani semua.
Yang bisa saya ingat saat talkshow itu, ada dua hal paling bermakna saat saya menanyakan pada God Bless yang digawangi oleh Ahmad Albar, Ian Antono, Abadi Soesman, Donny Fatah, dan saat itu drumernya adalah Yaya Muktio, kenapa masih setia dengan aliran rock dan sampai kapan mau ngeband.
Ahmad Albar menjawab ya inilah kami, inilah jati diri kami, dan kami akan ngeband dan ngerock sampai kami tua.
Renta pun akan terus, selama kami masih bernapas kami akan ngerock terus, tegas Ian Antono.
Tua bukan jadi penghalang kami bermusik, selama kami mampu, kami akan terus bermusik, terus ngeband dan terus dan terus, timpal Abadi Soesman.
Betapa dalam makna jawaban mereka itu, meski usia sudah tak muda lagi, mereka tetap totalitas bermusik, jiwa mereka tetap rock.Â