Gelaran Liga 2 Indonesia musim 2022/23 dipastikan bubar atau resmi distop, hal ini didasarkan pada hasil keputusan yang disepakati bersama dalam sarasehan Sepak Bola Nasional yang berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023).
Dalam sarasehan tersebut mayoritas klub Liga 2 sepakat untuk tidak melanjutkan kompetisi musim 2022/23 dan lebih memilih untuk fokus menuju musim baru liga 2, yang rencananya akan bergulir pada November 2023 hingga Juni 2024.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kompetisi Liga 2 ini telah terhenti sejak Oktober akibat terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Kemudian pada perkembangannya dengan terpilihnya Erick jadi Ketua Umum PSSI ada peluang Liga 2 dilanjutkan kembali,
Erick sempat menjanjikan melanjutkan liga 2, namun ternyata setelah dirundingkan dalam sarasehan, mayoritas klub liga 2 ternyata memilih untuk main di musim baru yang rencananya dinamakan Liga Nusantara.
Hal inipun sekaligus menepis tudingan sejumlah pihak yang menyatakan bahwa Erick ingkar janji karena tidak melanjutkan liga 2, sebab apa yang sudah jadi keputusan ini telah menjadi keputusan yang disetujui bersama oleh mayoritas klub liga 2, jadi klub yang tidak setuju ya mau tidak mau harus ikut sepakat dengan yang mayoritas.
Patut di sayangkan juga sih, kompetisi Liga 2 harus berhenti di tengah jalan, padahal sejumlah klub Liga 2 sudah sangat siap dan mapan menjalani kompetisi, biaya yang dihabiskan pun sampai dengan terhentinya terakhir kemarin saat tragedi kanjuruhan sudah banyak, beberapa klub bahkan berpeluang promosi ke Liga 1 karena berhasil berada diposisi papan atas.
Seperti Persipura misalnya, yang punya kans besar promosi ke liga 1, tapi apa hendak dikata, ternyata Liga 2 disetop, maka pupuslah harapan Persipura untuk promosi ke Liga 1.
Tentunya dengan dihentikannya kompetisi Liga 2 ini, setidaknya berpengaruh juga pada Liga 1, pasalnya tiga tim terbawah Liga 1 otomatis selamat dari degradasi, karena tim Liga 2 enggak ada yang promosi ke Liga 1.
Agak kurang adil juga sih sebenarnya kalau begini, padahal ada sejumah klub liga 2 yang berambisi promosi dan menggantikan tiga tim terbawah Liga 1, eh ternyata gagal.
Tiga tim terbawah liga 1 ini pun bisa jadi akan main enggak profesional di sisa pertandingan, karena sudah pasti selamat dari degradasi sehingga jadi berpengaruh juga dengan kualitas Liga 1.
Kecewa? Ya tentu saja ada sejumlah klub yang kecewa dengan disetopnya liga 2 ini, apalagi klub Liga 2 yang berpeluang besar promosi ke Liga 1, tapi ya mau bagaimana, semua sudah diputuskan dan sudah sah diberlakukan.
Padahal sih bisa saja Liga 2 dilanjutkan dengan sejumlah opsi, kalau memang kendalanya adalah stadion tim Liga 2 yang belum memenuhi syarat misalnya, ya bisa saja kan liga 2 dilanjutkan dengan sistem bubble, diselenggarakan di stadion yang layak dan memenuhi syarat, di stadion Persiba Balikpapan misalnya, kan bisa aja toh sebenarnya.
Kan pernah juga sistem bubble ini diterapkan PSSI, bahkan pernah diterapkan juga oleh AFF, kenapa PSSI dan Sejumlah klub liga 2 tidak mengambil opsi ini, sehingga kompetisi Liga 2 tetap jalan.
Tapi ya sudahlah, keputusan disetopnya Liga 2 sudah disepakati bersama, dan harus dipatuhi, mudah-mudahan kompetisi Liga 2 kedepan dengan sistem yang baru akan lebih baik dari kompetisi-kompetisi yang digelar sebelumnya, mudahan banyak pembenahan-pembenahan stadion tim liga 2 agar memenuhi standar dan secara umumnya semoga mutu dan kualitas Liga 2 semakin baik.
Demikian kiranya artikel singkat ini, salam hangat.
Artikel ke-51, tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H