Ya, memang sih, setiap Kompasianers berhak mau bikin artikel apa saja di Kompasiana ini, terserah saja sih, namun ada baiknya kalau Kompasianers juga bijakasana. Setidaknya punya prinsiplah.
Prinsip yang bagimana?
Ya, prinsip yang mengedepankan tanggung jawab, bahwa menulis artikel di Kompasiana itu penting, bukan yang penting menulis.
Setidaknya juga kalau Kompasianers lebih memegang prinsip bahwa menulis artikel di Kompasiana itu penting, maka ada tanggung jawab moral untuk memproduksi artikel yang bermutu dan berkualitas.Â
Nah, kalau prinsip bahwa menulis itu penting sudah dipegang dan sudah jadi patokan dalam memproduksi artikel, maka niscaya artikel-artikel yang dihasilkan akan bergizi dan berisi serta akan bermanfaat bagi pembacanya. Sebab sang penulisnya mempersembahkan artikel tersebut dengan mengedepankan mutu dan kualitas.
Inilah juga prinsip menulis yang saya pegang dalam memproduksi artikel di Kompasiana ini. Memang dulu saya juga asal-asalan bikin artikel, apalagi saya basic-nya memang bukan penulis.Â
Jadi ya gitu, kalau bikin artikel ya yang penting nulis, yang penting asal jadi, terserah pokoknya yang penting ada yang baca, tapi hasilnya ya jelas asal, enggak bergizi, enggak ada yang bisa diambil manfaatnya dari apa yang saya tulis tersebut.
Namun seiring waktu berproses di Kompasiana ini, dengan banyak membaca artikel Kompasianers yang bermutu dan berkualitas, pelan-pelan saya perbaiki diri saya dalam hal menulis ini, saya tahan ngasal saya dalam menulis.
Pada akhirnya dengan terus berproses saya tahu, bahwa ternyata menulis itu penting, tidak bisa yang penting nulis, karena kalau yang penting nulis pasti akan ngasal juga jadinya.Â
Sehingga mulailah ada perubahan dalam diri, sedikit demi sedikit artikel  yang saya produksi mulai membaik, meskipun saya juga sering menuangkan pengalaman dalam artikel, namun saya kemas secara bertanggung jawab dengan mengedepankan prinsip bahwa menulis itu penting.