Ditraktir oleh teman, rekan kerja maupun atasan kantor, saudara, keluarga atau siapapun saja, merupakan hal yang biasa dalam dinamika kehidupan keseharian.
Saya pun juga demikian, sering dapat rezeki traktiran ini, tahu-tahu tanpa disangka-sangka dapat telpon diajak makan bareng.
Pernah nih saya ditraktir oleh teman saya yang statusnya merupakan pejabat tinggi di instansi pemerintahan, saya diajak makan siang bareng di salah satu restoran ternama, pokoknya restoran tersebut berkelas lah, makanannya enak-enak, harganya dari yang standar atau masih terjangkau kantong hingga yang mahalan pun ada. Tinggal pilih saja sesuai selera.
Nah, singkat cerita soal ditraktir ini, saya berprinsip tidak akan pernah memesan makanan ataupun minuman yang mahal-mahal, meskipun teman saya itu menawarkan agar jangan sungkan-sungkan memesan makanan ataupun minuman, tapi saya tetap pesan yang standar saja.Â
Kenapa saya mengambil tindakan seperti itu?
Padahal sebenarnya bisa saja saya pesan makanan atau minuman yang paling mahal, apalagi teman saya tersebut pejabat yang "duitnya banyak" alias boleh dibilang tajir. Mau pesan makanan atau minuman paling mahal pun tidak masalah.
Ya, beberapa hal di bawah inilah alasan saya;
1. Tahu diri dan tahu menempatkan diri untuk tidak memanfaatkan status kesusksesan orang lain.