Namun demikian, penulis tetap profesional pada jabatan yang diamanahkan kepada penulis, meskipun para old talent ini masih kurang dapat terima keadaan.
Penulis tetap berpatokan pada amanah kantor mempercaya penulis sesuai jabatan. Tapi ya penulis tidak juga tegas dengan semena-mena, ya tegas yang bijak dengan tetap pada koridor aturan kantor dan etika.
Namanya juga tantangan dinamikan dunia kerja ya memang harus dihadapi, tinggal bagaimana cara meramu ataupun meracik leadership saja kan untuk menaklukan old talent yang gampang ngambekan ini, termasuk Anda kalau situasinya sama seperti penulis.
Nah, sebagai saran saja sih bagi para baby boomer ataupun para old talent, biar bagaimanapun dinamisnya pergerakan dunia kerja itu adalah keniscayaan, perubahan itulah yang konstan, menjadi tua itu pasti, menjadi adaptif itu wajib.Â
Oleh karenanya old talent harus bijak menerima perubahan, memberi ruang kesempatan yang seluas-luasnya bagi young talent untuk berkreasi. Jangan gampang ngambekan, baperan, dan kekanak-kanakan tapi saling kolaborasi lah sejatinya solusinya.
Kolaborasi yang elegan dengan menjadi pengayom bagi young talent, bersikap dewasa ketika memang harus tersalip jabatan ataupun jadi bawahan young talent dan tetap profesional megemban amanah jabatan.
Niscaya kalau old talent jadi lebih dewasa bersikap menerima keadaan dan mau kolaborasi dengan bijak dalam realita dunia kerja kekinian. Maka inilah sejatinya matang dan dewasa yang sesunggunya. Bukan dewasa usia tapi tidak dewasa secara berpikir dan bersikap.
Kerjaan itu kalau dikeroyok bersama old talent dan young talent secara kolaborasi dengan senang hati tanpa mengedepankan idealisme dan ego masing-masing itu pasti kerjaan akan tuntas dengan baik, kinerja teamwork pun niscaya akan solid dan kompak.
Demikian kiranya artikel singkat ini. Semoga bermanfaat.
Artikel ke-20, tahun 2023.