Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Ketika "Dia" (Customer) Berpaling ke yang Lain, Harus Bagaimana?

29 Januari 2023   17:00 Diperbarui: 31 Januari 2023   05:08 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips membangun hubungan baik dengan pelanggan | Sumber gambar: CandyRetriever 

Sebagai pengusaha, termasuk marketing ataupun sales, bagaimana kira-kira Anda merawat "Si Dia" (para customer) Anda? 

Apa yang harus diterapakan ketika "Si Dia" (para customer) berpaling ke yang lain alias jatuh ke pelukan kompetitor? 

Apalagi para customer Anda ini adalah para customer kelas "kakap" dan rajin "membeli" produk Anda.

Nah, kalau begini, tetapkah mereka diperjuangkan untuk tetap menjadi customer Anda, apakah Anda akan berupaya merebut mereka dari pihak kompetitor tersebut?

Ya, yang namanya dunia bisnis itu persaingan pasti ada, saling rebut pangsa pasar, saling rebut customer berlaku halal dengan berbagai cara.

Nah, sebagai pengelola usaha radio, situasi ini pernah penulis hadapi dan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi penulis untuk setidaknya berani "bertempur" dan "menggempur" para kompetitor.

Apalagi "rebutan kue" dalam bisnis radio ini sudah hampir seperti hukum rimba, tak pelak sikut sana sikut sini demi mendapat customer kakap pun menjadi hal yang wajar.

Yah, mau gimana lagi, kondisi disrupsi media sudah begitu sengitnya mendampaki usaha radio, sehingga mau enggak mau ya tega-tegaan.

Baik, kita kembali lagi soal customer yang direbut ataupun berpaling ke para kompetitor, bagaimana penulis mengambil langkah? 

Ilustrasi gambar merawat customer | Sumber Foto: Freepik.com
Ilustrasi gambar merawat customer | Sumber Foto: Freepik.com

Yang jelas, penulis memilih berjuang umtuk merebut kembali para customer yang "mendua" ke pihak kompetitor (radio lainnya). 

Lantas, dengan langkah ataupun strategi yang bagaimana?

Ya, yang jelas sebagai bagian dari pemegang saham usaha radio bersama ini, maka saya pun punya wewenang untuk memberi saran. Dan soal saran inipun penulis diskusikan dengan rekan pemegang saham lainnya. 

Akhirnya setelah didiskusikan, maka inilah kesepakatannya dalam rangka merebut customer dari kompetitor sekaligus sebagai langkah merawat customer

1. Evaluasi dan perkuatan teamwork bidang marketing.

Ketika para customer mulai terbujuk rayu oleh para kompetitor, maka dalam hal ini pasti ada yang enggak beres di divisi marketing.

Oleh karenanya divisi marketing inilah yang perlu digenjot, perlu direfresh, dibina lagi dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas, termasuk menambah "pasukan dan amunisi" untuk "bertempur" di pangsa pasar. 

2. Service and believe oriented.

Berkaca dari berpalingnya ataupun direbutnya customer oleh kompetitor, maka strategi bisnis dengan mengutamakan service and believe oriented lah yang diterapkan.

Melayani dengan nurani dan bekerja dengan sepenuh hati kepada para customer demi merawat customer yang masih setia. Inilah wujud profesionalisme dan yang lebih diinginkan oleh customer.

3. Meet and gathering customer secara rutin.

Strategi Meet and gathering customer secara rutin ini memang memakan biaya, tapi sangat efektif untuk membranding perusahaan dan produk. 

Yang jelas dengan strategi ini, menunjukan bagaimana kekuatan perusahaan, menunjukan dimana kelas perusahaan di mata para customer.

4. Upgrade mutu dan kualitas produk.

Nah, yang tak kalah penting adalah mengupgrade produk perusahaan, maka dalam hal ini produk siaran lah yang diupgrade, mulai dari penyiar, program on air, program off air, tim produksi hingga tim kreatif mesti ditingkatkan guna menunjang usaha.

Inilah kira-kiranya langkah-langkah dan strategi yang penulis terapkan dalam merawat ataupun mempertahankan customer dan berjuang merebut customer yang telah berpaling.

Memang secara hasil tidak semua customer berhasil direbut kembali atau istilahnya "balikan pada kita",  tapi setidaknya ada upaya profesional kita untuk berjuang pantang menyerah.

Nah, inilah pengalaman penulis, kalau Anda sepakat dengan apa yang penulis bagikan ini, maka tinggal diterapkan saja sesuai bidang usaha Anda.

Jadi, ketika "dia" (Customer) berpaling ke yang lain, harus bagaimanakah? Ya tinggal bagaimana Anda saja, mau diperjuangkan, mau dipertahankan, mau direbut kembali, seperti yang penulis terapkan atau pasrah tanpa daya. Tinggal bagaimana Anda saja.

Demikian kiranya artikel singkat ini. Semoga bermanfaat.

Artikel ke 13 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun