Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Dulu Bawahan Kita Sekarang Jadi Atasan Kita, Harus Bagaimana?

9 Januari 2023   08:54 Diperbarui: 10 Januari 2023   14:12 1956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar relasi Atasan dan Bawahan di kantor | Sumber via Freepik.com

Bagaimana reaksi ataupun respon Anda ketika pada akhirnya Anda dihadapkan realita saat bawahan Anda naik jabatan jadi atasan Anda?

Apakah rasa ketidakberterimaan yang menghinggapi perasaan Anda? Adakah rasa iri dengki dan menuduh yang bukan-bukan kenapa bawahan Anda sampai bisa melangkahi Anda yang senior?

Bahkan secara jabatanpun sebenarnya Anda di atas sehingga Anda merasa bahwa yang seharusnya lebih pantas naik jabatan adalah Anda dibandingkan bawahan Anda tersebut?

Ya, soal promosi jabatan hingga siapa berhak dan pantas naik jabatan memang menjadi liku-liku dinamika pekerjaan yang dapat berdampak pada seseorang. Baik berdampak baik maupun berdampak kurang baik.

Apalalagi ketika si junior (bawahan) justru naik kelas melangkahi seniornya, pasalnya, tidaklah gampang melegowokan rasa keberterimaan diri atas situasional tersebut.

Ada yang dengan legowo menerima dengan lapang dada dan mengakuinya bahwa faktor layak dan pantas memang sahih oleh sebab kenapa bawahan bisa naik jabatan, namun ada pula yang tidak rela dan ikhlas ketika juniornya yang notabene bawahannya melangkahinya.

Memang masih normal saja sih kalau awalnya ada rasa tidak terima soal kondisi di atas, namun tentunya tidaklah juga harus berkelanjutan, kalau sampai begini namanya malah jelas terlihat bagaimana sejatinya mutu dan kualitas Anda.

Yang jelas, pihak manajemen kantor yang profesional soal karier karyawannya, pasti mengedepankan mutu dan kualitas SDM ataupun talent yang akan dipromosikan jabatan. 

Sisi layak dan pantasnya seorang karyawan dinaikan level jabatan pasti sudah berdasar parameter variabel penilaian yang mengedepankan mutu dan kualitas.

Nah, daripada kebawa baper dan berujung dengki melulu, lebih baik legowo saja dan memacu diri untuk lebih meningkatkan mutu dan kualitas diri.

Karena apa, jelas kalau sampai bawahan Anda yang justru promosi jabatan duluan hingga melampaui Anda maka Anda jelas kalah mutu dan kualitas, Anda kalah dalam daya saing.

Ilustrasi Gambar relasi Atasan dan Bawahan di kantor | Sumber via Freepik.com
Ilustrasi Gambar relasi Atasan dan Bawahan di kantor | Sumber via Freepik.com

Percuma kalau Anda menggerutu hingga komplain kepada pihak manajemen kantor soal situasional tersebut, justru yang terjadi malah Anda ditandai kantor karena tidak elegan bertindak atas kebijakan kantor, serta tidak sejalan dengan apa yang sudah menjadi keputusan kantor.

Parahnya lagi, bisa-bisa Anda malah dinilai minor oleh manajemen atas sikap tidak terima Anda tersebut, sehingga malah semakin menghambat perkembangan karier Anda kedepan.

Nah, daripada banyak protes dan kedepannya ada apa-apa dengan karier Anda kedepan, yang lebih aman itu ya instrospeksi dan wawas diri. Dengan begitu Anda jadi lebih terpacu untuk meningkatkan daya saing Anda.

Memang, melihat junior apalagi junior tersebut adalah bawahan kita tapi malah melangkahi dan duluan "naik kelas" dari Anda sebagai atasan dan senior sepertinya kok enggak adil, tapi percayalah, inilah sejatinya yang jadi ujian keberterimaan Anda.

Sekaligus inilah juga sebenarnya yang menampakan apa yang semestinya menjadi kekuranfan dan koreksi bagi diri Anda kedepan dalam karier Anda. Tidak ada kata terlambat kalau Anda mau rendah hati dan bijak mau instrospeksi.

Suatu saat kedepan pasti akan tiba giliran Anda yang promosi jabatan kalau Anda tahu apa yang mestinya Anda kedepankankan dalam mengejar ketertinggalan Anda.

Jadi, daripada enggak terima ketika melihat realita bahwa bawahan Anda naik kelas duluan daripada Anda, lebih baik bersikap matang dan dewasa untuk memacu diri menjadi lebih bermutu dan berkualitas.

Demikian artikel singkat ini. Semoga bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun