Begitulah kalau penulis diperkenankan menobatkan Lionel Messi atas catatan rekor epic nan abadinya tersebut.
Legendaris, terhebat, abadi yang dipuja-puji di seluruh penjuru dunia setelah Lionel Messi berhasil membawa Argentina juara Piala Dunia 2022.
Apalagi pada partai final Messi tampil gemilang dengan catatan mencetak dua gol dan sukses menunaikan tugas eskekutor penalti pertama Argentina.
Pemain yang juga berjuluk La Pulga yang sempat pensiun dari timnas Argentina itu akhirnya menuntaskan mimpi terbesarnya, membawa Argentina jadi juara Piala Dunia 2022.
Sang "Messidona" layak disejajarkan dengan Diego Maradona, setelah sang legenda Argentina itu meraih juara dunia pada 1986 silam.
Bahkan "Messidona" di usia yang tak lagi muda dengan usia 35 tahun itu juga terpilih menjadi pemain terbaik alias Man of the Match pada  final Piala Dunia 2022 Argentina vs Perancis.
Pada akhirnya juga Messi pun dinobatkan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2022 dan berhak atas trofi Golden Ball alias Bola Emas.
Penobatannya juga diiringi dengan pemberian kain bisht kepada Messi, yang menandakan bahwa pemain berjuluk La Pulga tersebut sudah layak menjadi seorang legenda dengan kehormatan tertinggi, terapik, dan terepic setelah meraih trofi Piala Dunia.
"Menutup karier dengan cara seperti ini adalah hal yang mengesankan. Saya sudah mendapatkan Copa America dan Piala Dunia. Semuanya datang pada penghujung karier saya," ujar Messi.
Ya, di usianya yang sudah kepala tiga dan bukan usia emas, namun Messi mampu membuktikan kepada publik di sepakbola dipenjuru dunia bahwa napasnya belum habis dan mampu membuktikan secara sahih ke penjuru dunia bahwa Lionel Messi layak jadi pemain hebat sepanjang masa.