Yang pastinya, kita lihat saja nanti di lapangan, siapakah yang akan melaju ke final, Maroko atau Prancis.Â
Kalau Maroko berhasil mengalahkan Perancis torehan sejarah kembali terukir, tuah "doa ibu" akan menjadi sejarah yang mengiringi Maroko.
Semoga saja Maroko yang lolos, karena penulis juga yakin, saat ini doa dan dukungan banyak ditujukan kepada Maroko, sebab juga Maroko mendapat simpati yang besar karena selama ajang piala dunia 2022 ini, Maroko etis dan bertetika.
Kalaupun Maroko gagal lolos ke final, Maroko tetap layak diapresiasi dan jadi panutan, khususnya bagi negara kita Indonesia.Â
Maroko lolos semifinal saja sudah jadi sejarah, apalagi lolos ke final bahkan mungkin nanti jadi juara. Wauw bangetlah kalau benar lolos ke final dan jadi juara. Apalagi kalau Maroko sampai jadi juara dunia, habis kata-kata lah pokoknya.
Ya, semestinya Timnas Indonesia dan PSSI patut meneladani serta mencontoh bagaimana performa perjuangan Maroko di Piala Dunia Qatar 2022 ini.
Timnas kita misalnya, bisa meneladani perjuangan tak kenal lelah, enggak ada rasa takut siapa pun lawan, mental baja dalam bertanding, dan meneladani sisi positif lainnya dari Maroko.
Sementara PSSI bisa meneladani bagaimana Organisasi sepakbola Maroko mengurusi sepakbola Maroko, sehingga tidak ada salahnya kalau PSSI berguru ataupun mencuri ilmu dari bagaimana Maroko membina sepakbola mereka.
Yang jelas kalau PSSI mau lebih serius lagi memajukan sepakbola Indonesia, maka jangan pernah menutup diri untuk berguru kepada negara lain yang berhasil memajukan sepakbolanya, termasuk belajar dari Maroko.
Begitu juga dengan timnas Indonesia, jangan sungkan-sungkan meneladani tim-tim yang bertanding di Piala Dunia 2022 ini, khususnya dari sesama Asia misalnya, dan termasuk Maroko yang luar biasa.
Nah, kedepan kita akan berlaga di piala dunia U-20 di rumah kita sendiri, inilah saatnya kita buktikan siapa kita, dan kita buktikan bagaimana kehormatan kita jadi tuan rumah.