Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bagaimana Sebaiknya Atasan Memberi Punishment yang Bijak kepada Bawahan

25 November 2022   13:30 Diperbarui: 26 November 2022   16:15 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi gambar atasan memberikan punishment kepada bawahan di depan orang banyak | Sumber gambar via Freepik.com
Ilustrasi gambar atasan memberikan punishment kepada bawahan di depan orang banyak | Sumber gambar via Freepik.com

Padahal sebenarnya, kalau Anda bisa menahan diri dan berpikir bijak, matang dan dewasa, maka Anda tidak perlu bertindak berlebihan dan sewenang-wenang hingga bertindak tidak manusiawi begitu dalam menerapkan punishment kepada bawahan Anda.

Lantas bagaimana sebaiknya, para unsur atasan dalam menerapkan punishment yang elok dan bijak kepada bawahan bila bawahan memang salah dan perlu diberi punishment?

Pertama, dalam memberi punishment harus tetap menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

Ya, patut dicamkan, biar bagaimanapun juga kesalahan yang diperbuat oleh bawahan Anda, seberat apapun itu salahnya, Anda harus selalu sadar dan tahu diri, bahwa yang ada dihadapan Anda adalah manusia.

Jadi, ya jangan sampai Anda lupa diri, sehingga kebablasan dalam memberi punishment yang diluar batas kewajaran atau tidak manusiawi, sehingga berlaku semena-mena.

Oleh karenanya, unsur atasan tetap harus mengutamakan nilai-nilai manusiawi ini, menghukum bawahan yang berbuat salah boleh dan sah saja, tapi tetap harus mengorangkan mereka.

Kedua, dalam memberi punishment janganlah mempermalukan atau menghina-dinakan para bawahan dihadapan orang banyak.

Ya, seringkali secara sadar ataupun tidak sadar, pada realitanya, atasan dalam memberikan punishment kepada bawahan malah berlaku mempermalukan bawahan dihadapan orang banyak, sehingga bawahan jadi semakin tertekan dan down, bahkan merasa rendah diri dan terhina dina di mata yang lainnya. 

Selain tidak etis dan terkesan tidak manusiawi, cara memberi punishment seperti ini bisa berdampak pada kesehatan mental bawahan dan bahkan kalau cara punishment yang seperti ini keseringan diberlakukan, maka lama kelamaan bisa membuat bawahan enggak betah kerja di kantor hingga akhirnya malah membuat mereka jadi resign dari kantor.

Sebaiknya kalau memang mau memberikan punishment itu jangan diumbar dihadapan orang banyak, jangan hina dina bawahan Anda dihadapan orang banyak, kehormatan mereka juga perlu dijaga, lebih elegan itu adalah, panggil baik-baik bawahan Anda ke ruangan kerja Anda secara empat mata, lalu terapkan punishment sesuai aturan, ketentuan ataupun protap yang berlaku di kantor. Jangan juga punishment justru berlebihan sehingga malah menyalahi aturan yang berlaku di kantor.                             

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun