Ya, tanggal 24 November 2016 saya bergabung di Kompasiana, dan tepat hari ini tanggal 24 November 2022, maka tepat 6 tahun sudah saya bergabung di blog Kompasiana.
Seiring waktu, dari ketidaktahuan soal menulis perlahan saya mulai berproses, sampai pada akhirnya saya menemukan bentuk saya sendiri dalam menulis.
Sekira 6 tahun di Kompasiana, ternyata yang paling berkesan adalah justru di tahun keenam atau tahun 2022 iniÂ
Kenapa begitu?
Pertama, baru come back 6 bulan, dapat sambutan luar biasa dari sesama Kompasianer.
Ya, saya sempat vakum kurang lebih 1 tahun yaitu semenjak Mei 2021 dan baru aktif lagi Juni 2022. Saya vakum ini ada sebabnya, ini karena saya sempat "sakit keras".
Sehingga dengan terpaksa saya tinggalkan dulu Kompasiana untuk fokus penyembuhan diri, apalagi saya juga kena gangguan kejiwaan akibat depresi terlalu kepikiran penyakit yang saya derita.
Alhamdulillah, seiring waktu saya mulai pulih, tapi untuk kembali menulis, saya butuh waktu, sebab kemampuan berpikir saya masih sering "korslet", termasuk sebagian memori ingatan saya.Â
Namun atas dorongan beberapa rekan Kompasianer KPB diantaranya yaitu Ibu Siska Artati agar saya menulis lagi. Akhirnya saya semangat menulis lagi. Sebab katanya Ibu Siska Artati, artikel saya dan kehadiran saya ditunggu dan dirindukan oleh rekan-rekan Kompasianer.
Ya, sebenarnya saya sudah kangen dan rindu banget untuk menulis, akan tetapi yaitu, kemampuan berpikir saya masih terdampak, namun karena saya sudah kadung kangen menulis saya pun berupaya untuk mulai menulis lagi, dan akhirnya tayanglah kembali artikel saya per tanggal 15 Juni 2022 dan masih eksis hingga sekarang ini.
Sambutan come back nya saya ternyata membuat saya terkesan, banyak rekan Kompasianers yang senang dan bersyukur saya bisa kembali menulis termasuk mendoakan kesehatan saya, sehingga ini semakin memotivasi saya untuk terus menulis.Â
Ternyata setelah saya kembali eksis menulis, justru hal ini malah semakin meringankan gangguan kejiwaan yang saya alami, sebab dengan kembali menulis saya malah bisa mengelola pikiran saya dan menjadi terapi bermanfaat bagi kesehatan jiwa saya.
Kedua, baru come back 6 bulan, diapresisasi 70 Artikel Utama oleh Kompasiana.
Ya, kesan kedua yang amat berharga adalah, baru 6 bulan come back di Kompasiana mulai Juni 2022 lalu, ternyata ada 70 artikel saya yang diapresiasi Kompasiana dengan sematan Artikel Utama.
Suatu rekor pencapaian yang belum pernah saya capai pada tahun-tahun sebelumnya dan uniknya lagi, hanya dalam kurun waktu 6 bulan. Inilah yang semakin memotivasi saya dan entah gimana juga menjadi sugesti bagi saya.
Karena apa, kejiwaan saya mulai membaik, bahkan ketika saya konsul rutin ke dokter spesialis kejiwaan, pak dokter juga agak kaget dengan perkembangan membaiknya secara signifikan terkait kejiwaan saya.
Beliau pun bertanya,
"Apa yang Pak Sigit perbuat sehingga kejiwaan Pak Sigit sudah jauh membaik dari yang sebelumnya".
Ya saya jawab aja,
Semenjak saya mulai menulis di Kompasiana lagi dok, saya mulai bisa mengelola pikiran saya ke arah yang lebih positif. Begitu sih dok.
Oh, bagus itu, lanjutkan Pak Sigit. Jangan berhenti ya Pak.
Siap Dok.
Ya, saya jadi semakim termotivasi, dan bertekad serta berusaha untuk terus konsisten menulis, mudahan saya bisa, dan mudahan apa saya tuliskan selalu memberi manfaat bagi seluruhnya yang membaca artikel saya.
Ketiga, baru come back 6 bulan, dapat apresiasi masuk nominasi Best In Spesific Interest Kompasiana Award 2022.
Kesan yang paling sangat berkesan adalah, masuknya saya dalam jajaran nominasi Kompasiana Award 2022, sungguh suatu hal yang tidak disangka-sangka, sekaligus kejutan buat saya, apalagi saya baru rutin menulis atau baru come back lagi 6 bulan.
Jujur saja, berharap jadi jawara ada, tapi semuanya saya jalani saja, mau jadi juaranya atau tidak, maka saya akan berjuang untuk terus konsisten menulis.
-----
Ya, 6 tahun menulis, bukan perjalanan mudah bagi saya untuk bisa berproses, mawas diri dan "tahu diri". Â Masa-masa sulit pernah saya lalui, masa ketidaktahuan dan kealpaan, pernah saya lakukan.
Jujur saja, saya pernah mengalami pemblokiran akun, dan jelas bukan, kalau akun Kompasiana kita diblokir itu sudah pasti melanggar syarat dan ketentuan, mulai dari plagiasi, kutipan melebihi porsi, dan pelanggaran fatal lainnya. "Fix no debat".
Sehingga saya tahu betul, bagaimana rasanya ketika pada akhirnya akun yang kita miliki di Kompasiana terblokir, apalagi artikel yang kita produksi sudah mencapai ratusan.
Tapi, justru di sinilah saya jadi semakin "tahu diri" untuk instrospeksi diri dan wawas diri agar kedepannya bisa lebih baik lagi dalam menulis, dan jadi sadar untuk lebih meningkatkan kualitas diri.
Wasana kata. Apa yang saya ungkapkan melalui artikel ini, semata-semata bukan untuk pamer dan menyombongkan diri, enggak, enggak begitu pokoknya, tapi niat baik dan ikhlas dari hati saya untuk saling memotivasi bersama.
Tapi, enggak ada salahnya jugakan apa yang menjadi pencapaian saya di tahun 2022 ini dan 6 tahun ini di Kompasiana saya rayakan, kan sah-sah saja mengapresiasi dan memotivasi diri sendiri toh.
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada segenap punggawa Kompasiana, segenap Kompasianer, termasuk pembaca lainnya dan silent reader atas pencapaian saya ini dan termasuk adanya penulis dalam jajaran nominasi Kompasiana Award 2022.
Mudahan saja, apa yang sudah saya tuliskan ini dan apa yang sudah saya persembahkan hingga sekarang ini maupun hingga kedepan nanti dapat terus memberi manfaat, baik itu bagi saya sendiri dan seluruhnya.
Salam hormat dari saya.
