Sehingga ketika sudah punya peran masing-masing dengan ditempatkan pada job desc masing-masing, maka semestinya apa yang menjadi daftar uraian tugas pokok itu haruslah sudah di luar kepala.
Artinya, kalau apa yang menjadi daftar uraian tugas sudah di luar kepala dan ketika suatu saat ada timing ditanya oleh atasan ataupun tim audit penilai kinerja bisa menjawab dengan lancar, maka di situ juga lah yang menjadi bagian cerminan tanggung jawab terhadap tugas pokok.
Disini jugalah yang menjadi bagian dari nilai kepribadian dalam bekerja. Oleh karenanya bagi Anda termasuk juga saya yang menulis artikel ini, maka sudah sewajibnya lah kita hapal di luar kepala dan menjiwai apa yang menjadi daftar uraian tugas pokok kita masing-masing.
Jangan sampai kita terdiam seribu bahasa ketika kita suatu kali ditanya tentang daftar uraian tugas pokok kita, apalagi kalau Anda adalah unsur leader.
Malu dan terkesan sungguh terlalu banget, masa kita kerja apa yang menjadi daftar uraian kerja kita sendiri kok malah enggak hapal dan enggak dijiwai. Tanda tanya kan.
Nah, daripada nanti ujung-ujungnya teguran terus, ya mesti diantisipasi kan. Jadi ya apa yang menjadi daftar uraian tugas pokok memang harus sudah di luar kepala.
Dengan begitu akan semakin menjiwai, tidak salah prosedur ketika koordinasi, dan tidak salah prosedur dalam berkomunikasi di ruang lingkup kerja kita.
Bisa dipastikan, salah satu perilaku salah prosedur terkait adanya karyawan yang sering sekali melambung laporan produk kerja ke atasan di atas atasannya langsung, disebabkan karena apa yang menjadi daftar uraian tugas ini tidak pahami dengan benar oleh karyawan tersebut.