Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Siasat Sambo Criminal Profiling Brigadir Joshua, Ada Apa?

11 November 2022   08:29 Diperbarui: 11 November 2022   08:44 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferdy Sambo terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Joshua | Dokumen Foto Via Kompas.com

Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua masih terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Para terdakwa yaitu Ferdy Sambo Cs dan termasuk para terdakwa kluster obstruction of justice yaitu Hendra Kurniawan Cs terus berupaya membela diri habis-habisan untuk lolos dari jeratan hukum.

Para saksi juga telah memberikan kesaksiannya di persidangan, namun ternyata kesaksian beberapa saksi ini diantaranya masih ada yang diragukan kebenarannya. 

Karena diantara para saksi masih ada yang berbohong, tidak konsisten dalam memberikan kesaksian, dan kerap berubah-ubah dalam memberikan kesaksian.

Bahkan, dari beberapa saksi yang kerap inkonsisten dan berbohong ini, dicurigai telah dikendalikan pihak tertentu dalam rangka membela terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sehingga dari berbagai fakta tersebut, disinyalir Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi punya skenario besar dan siasat untuk lolos dari jeratan hukum.

Tak hanya itu, siasat lainnya juga sudah mulai dimainkan dengan membentuk narasi criminal profiling terhadap Almarhum Brigadir Joshua.

Criminal profiling merupakan identifikasi pada aspek kepribadian pelaku kriminal.

Siasat criminal profiling ini nampak terlihat ketika Tim Penasehat Hukum Keluarga Sambo yaitu Febry Diansyah Cs melempar narasi bahwa Brigadir Joshua memiliki kepribadian ganda.

Selain itu para penasihat hukum keluarga Sambo, justru mengarahkan pembentukan opini bahwa Brigadir Joshua yang seharusnya merupakan korban pembunuhan tapi diarahkan sebagai pelaku tindak kejahatan.

Febri Diansyah, Penasihat Hukum Keluarga Sambo | Dokumen Foto Via Tribunnews.com
Febri Diansyah, Penasihat Hukum Keluarga Sambo | Dokumen Foto Via Tribunnews.com

Hal ini terlihat ketika penasehat hukum keluarga Sambo, Febry Diansyah mulai mencari dan menggali sisi negatif Yosua untuk keuntungan terdakwa. Mereka mulai mengais-ngais sisi kelemahan Almarhum Brigadir Joshua.

Bahkan siasatnya mulai terpampang nyata ketika mereka menanyai Saksi Damson dan Saksi Susi terkait perilaku buruk Almarhum Brigadir Joshua.

Dalam hal inipun Saksi Damson dan Saksi Susi mengiyakan dan membeberkan berbagai sisi kepribadian buruk Almarhum Brigadir Joshua.

Nah, tentunya dari daftar kejelekan ataupun keburukan kepribadian Almarhum Brigadir Joshua yang dibeberkan tersebut adalah dalam rangka memperkuat tuduhan mereka bahwa Almarhum Brigadir Joshua adalah orang yang jahat, orang yang memiliki sifat buruk, dan yang lainnya.

Dapat dipastikan juga siasat criminal profiling terhadap Almarhum Brigadir Joshua ini adalah untuk memperkuat tuduhan mereka bahwa Brigadir Joshua memang benar telah melakukan tindak asusila kekerasan seksual pada terdakwa Putri Candrawati.

Pastinya juga siasat-siasat criminal profiling terhadap Almarhum Brigadir Joshua ini adalah upaya dengan menghalalkan segala cara agar Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi lolos dari jeratan hukum.

Nah, bila bicara andai kata, kalau kedepan majelis hakim termasuk jaksa penuntut umum terpengaruh dan akhirnya menerima simpulan sifat-sifat buruk Almarhum Brigadir Joshua tersebut ternyata menaksirkannya sebagai penanda mutlak terjadi kekerasan seksual, jelas ini akan menguntungkan pihak keluarga Sambo. Inilah yang seharusnya perlu dicermati bersama.

Ya, yang jelas titik tumpu dari apa yang coba dibangun oleh para penasehat hukum keluarga Sambo ini ada pada para majelis hakim termasuk jaksa penuntut umum.

Sehingga yang jadi harapannya adalah, agat kiranya para para majelis hakim termasuk jaksa penuntut umum tetap obyektif dalam mengungkap fakta kebenaran dan dapat kredibel menilai mana saksi yang dapat dipercaya dan mana yang tidak.

Yang pasti, fakta sudah jelas, bahwa Brigadir Joshua mati dibunuh secara terencana oleh Sambo Cs. sehingga fakta ini jangan sampai dikaburkan atau bahkan dikalahkan.

Mudah-mudahan dalam menegakkan keadilan ini, para hakim termasuk jaksa penuntut umum tidak mudah dibeli dan diintervensi.

Karena sampai saat ini, hukum dinegeri kita masih dapat dibeli, apalagi kita tahu sendiri bahwa baru-baru ini, beberapa hakim agung dicokok KPK karena kasus suap, yang artinya mafia hukum dan mafia peradilan masih berlaku di negeri kita ini.

Bahkan, sekelas Menkopolhukam RI Mahfud MD juga berkicau dalam twitternya secara gamblang terkait hukum kita yang masih bisa dibeli ini.

Oleh karenanya dengan realita hukum kita yang masih bisa dibeli ini, mudahan tidak terjadi kepada para pengadil di pengadilan negeri Jakarta Selatan.

Mudahan mereka tetap tegak lurus menjunjung tinggi marwah hukum dalam rangka menuntaskan kasus Brigadir Joshua ini.

Demikian artikel ini.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun