6. Berkoordinasi dengan pihak asuransi atau menjalin kerja sama dengan pihak asuransi, dalam hal ini pengunjung yang datang ke event diasuransikan.
Nah, setidaknya keenam hal di ataslah yang menjadi tolok ukur manajemen risiko ketika penulis menggelar event dalam rangka memanajamen kerumuman.
Yang jelas, dari apa yang penulis sampaikan melalui artikel ini, maka yang jadi harapan termasuk saran dan masukan adalah agar pegiat event dalam menyelenggarakan event harus benar-benar sangat bertanggung jawab untuk memperhitungkan manajemen risiko event termasuk bagaimana memanajemen kerumunan.
Manajemen kerumunan itu penting banget untuk diterapkan, oleh karenanya para pegiat event jangan hanya mengejar keuntungan ataupun komersialitas belaka dengan mengebelakangkan faktor keamanan dan keselamatan massa pengunjung.
Faktor keamanan dan keselamatan massa pengunjung dalam suatu gelaran event harus tetap yang utama.
Patut dicamkan, bila event terjadi apa-apa seperti rusuh, stampted, kemudian ada korban jiwa, maka yang paling bertanggung jawab adalah pihak penyelenggara event dan ada jerat hukum dan sanksi pidana akibat kelalaian tersebut.
Sementara bagi kita yang menjadi massa pengunjung, kita juga perlu memanajemen diri terkait manajemen kerumunan, oleh karenanya sebagai saran dan masukan, agar kiranya kita mampu berpikir dan bertindak secara matang dan dewasa ketika kita harus berkerumun.
Kita juga harus mampu membaca situasi bila kerumunan sekiranya ada potensi membludak dan berisiko terjadi saling berdesakan dan berhimpitan lebih baik kita menghindar untuk tidak terlibat mengunjungi event tersebut demi keselamatan kita dan keluarga kita.
Demikian Artikel ini. Semoga bermanfaat.