Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Stampede Incident dan Pentingnya Manajemen Risiko Kerumunan Event

1 November 2022   10:21 Diperbarui: 1 November 2022   15:32 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah penonton terlihat berdesakan saat berada di area Berdendang Stage yang berada di Hall Istora Senayan Jakarta. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Manajemen risiko sendiri merupakan suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan sumberdaya. 

Seperti pengalaman penulis ini misalnya, ketika penulis pernah menggelar event festival band disuatu tempat terbuka atau out door.

Maka dalam rangka memanajemen risiko event, penulis merunutnya adalah sebagai berikut;

Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi
Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi

Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi
Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi

Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi
Penulis saat menggelar event festival band | Dokumentasi pribadi

1. Menentukan segmen event, sehingga ada batasan atau bisa diprediksi terkait siapa saja massa yang nantinya akan datang berkunjung dalam event.

2. Memastikan daya tampung tempat event digelar untuk mencegah terjadinya over kapasitas.

3. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwajib terkait pengamanan event dengan tetap menekankan bila daya tampung tempat sudah penuh maka pengunjung dilarang masuk.

4. Memastikan kekuatan tim pengamanan dengan jumlah massa pengunjung, hal ini terkait bagaimana keberimbangan kesebandingan bila terjadi hal yang tidak diinginkan. Seperti chaos misalnya.

5. Simulasi dan gladi event untuk mencegah chaos dan termasuk bagaimana mengatasi situasi dan keadaan bila terjadi chaos dalam event.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun