Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Stampede Incident dan Pentingnya Manajemen Risiko Kerumunan Event

1 November 2022   10:21 Diperbarui: 1 November 2022   15:32 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah penonton terlihat berdesakan saat berada di area Berdendang Stage yang berada di Hall Istora Senayan Jakarta. (KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI)

Bulan Oktober 2022 jadi catatan kelam terkait tiga peristiwa tragis stampede incident akibat kerumunan massa yang mengakibatkan meninggalnya ratusan orang dan ratusan lainnya luka berat dan ringan.

Ya, tiga tragedi berdarah stampede incident di stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia. Insiden Itaewon, Seoul, Korea Selatan dan termasuk insiden putus ataupun runtuhnya jembatan gantung Sungai Machu di India.

Ilustrasi Kerumunan Massa | Dokumentasi Foto Via Pixabay.com
Ilustrasi Kerumunan Massa | Dokumentasi Foto Via Pixabay.com

Secara intinya juga, dari tiga stampede incident di atas karena adanya kerumunan massa dan kerumunan massa tersebut karena adanya gelaran event, dan mestinya kalau event berkaitan dengan kerumunan massa maka dari pegiat atau penyelenggara event seharusnya memanajemen risiko terlebih dahulu sebelum event digelar.

Tentunya juga, dari tiga insiden di atas menjadi duka cita mendalam dan semoga dari ketiga stampede incident akibat dari kerumunan massa ini jadi evaluasi dan pembelajaran berharga bagi bersama.

Insiden Itaewon Korea Selatan ketika kerumunan massa berdesakan hingga jatuh korban jiwa | Dokumen foto via Kompas.com
Insiden Itaewon Korea Selatan ketika kerumunan massa berdesakan hingga jatuh korban jiwa | Dokumen foto via Kompas.com

Ya, berkaca dari ketiga peristiwa di atas, maka baik itu bagi kita sebagai masyarakat dan bagi mereka yang berkecimpung di dunia event harus benar-benar memahami terkait bagaimana memanajemen diri dan memanajemen event terkait berbagai risiko kerumunan massa ini.

Khususnya bagi pegiat ataupun penyelenggara event, mereka harus benar-benar sangat memperhatikan dan mempertimbangkan manajemen kerumunan, karena mereka inilah yang paling bertanggung jawab terkait kapasitas daya tampung orang terkait tempat yang digunakan dalam event.

Sebab kalau kita cermati dari tiga stampede insiden di atas, maka faktor utama yang jadi penyebab kerumunan massa saling berdesakan, terhimpit, hingga kekurangan oksigen dan akhirnya jatuh korban jiwa adalah karena over kapasitas daya tampung tempat gelaran event.

Nah, di sinilah yang harus jadi benar-benar di manajerial, penyelenggara event harus mampu memanajemen risiko dengan mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan dari massa pengunjung, termasuk risiko adanya chaos dalam satu event juga harus diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun