Pernahkan Anda menyepelekan jobdesc Anda, ketika Anda merasa jobdesc yang Anda bidangi atau Anda emban enggak memiliki peran penting di kantor? Sehingga karenanya berdampak secara simultan Anda jadi merasa minder?
Sebaiknya jangan pernah Anda berperilaku seperti itu, sebab kalau Anda begitu, justru Anda malah semakin merendahkan diri Anda sendiri.
Bagaimana Anda bisa dianggap orang lain di kantor, kalau ternyata dari diri Anda sendiri malah meremehkan sumber daya diri Anda sendiri.
Bahkan yang parah itu adalah, Anda malah kena mental akibat prasangka buruk kepada diri Anda sendiri.Â
Jadinya apa, ya Anda malah jadi sakit pikiran, sakit hati, semakin demotivasi kerja, semakin baperan, bahkan kerja jadi semakin berantakan enggak karuan, hingga kinerja menurun drastis.
Iya enggak.
Jadi lebih baik itu jangan pernah Anda menyepelekan jobdesc Anda sendiri, apapun itu jenis jobdesc-nya, karena setiap jobdesc itu punya peran penting.
Atau dengan artian lain, apapun jabatan Anda, jabatan terendah sekalipun, maka jangan pernah merasa rendah diri, karena semua jabatan punya peran pentingnya masing-masing.
Bila diibarat kata, mur dan baut sekalipun punya peran penting dalam suatu mesin. Bayangkan kalau suatu mesin enggak ada mur dan baut, apa bisa mesin tersebut kinerjanya optimal, enggak kan.
Jadi ya begitulah, apapun jabatan Anda, jabatan terendah sekalipun dalam jobdesc Anda, maka jangan pernah Anda merasa tidak berguna dan meremehkan jobdesc Anda.
Yang jelas, setiap kantor ataupun perusahaan itu dalam membuat struktur organisasi dan (roadmap) peta jabatan organisasi itu tidaklah mungkin sembarangan.
Pasti sudah melalui kajian-kajian yang matang, sehingga kecil prosentasenya suatu jobdesc bagi SDM kantor itu enggak berguna dan enggak efektif maupun efisien bagi kantor.
Memang sih jobdesc itu dipersyaratkan secara eligibilitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan dijabatkan sesuai nilai kompetensinya, nilai potensialnya, dan sesuai kelaikan ataupun kelayakan mutu dan kualitas.
Jadi sebenarnya soal penempatan SDM kantor pada jobdesc tinggal dari seberapa "berisi" dari masing-masing SDM saja kan. Kalau memang eligiblenya dijabatkan pada posisi leader (atasan) misalnya ya pasti dijabatkan di situ.
Kemudian kalau eligiblenya dijabatkan diposisi staf (unsur bawahan) misalnya ya harus legowo. Tapi jangan juga berkecil hati terus mutung jadi menyepelekan jobdesc yang sudah diamanahkan oleh kantor.
Berkarier itu butuh proses, enggak bisa instan. Butuh gigih berjuang agar eligible, butuh membranding nilai mutu dan kualitas agar bisa berkembang.
Jadi apa, ketika Anda sudah diberi tanggung jawab dijabatkan pada jobdesc Anda sebagai bawahan misalnya, maka agar karier Anda bisa berkembang untuk setidaknya naik jadi supervisor misalnya, ya Anda harus berjung dengan gigih untuk mengupdate dan mengugrade diri.
Isi diri Anda, atau Anda harus "berisi" agar bagaimana caranya ke depan Anda bisa eligible menduduki jabatan lainnya yang setingkat di atas yang anda jabat sekarang misalnya.
Jangan malahnya menyepelekan jobdesc Anda yang sekarang sedang Anda emban, jelas kalau begini selain Anda tidak menghargai diri Anda sendiri, Anda juga tidak menghargai kantor.
Intinya, setiap jobdesc itu penting dan punya peran dan fungsinya serta keberdaya gunaannya masing-masing yang saling mendukung kinerja organisasi.
Dalam mengemban jobdesc Anda lah, sejatinya Anda sedang menempa diri, Anda sedang berproses, Anda sedang ber-probation, untuk matang dan dewasa bagi perkembangan karier Anda.
Seberapa bisa karier Anda bisa berkembang tergantung bagaimana "isi" dari diri Anda, tergantung seberapa bermutu dan berkualitasnya diri Anda.
Secara umumnya seluruh leader itu pasti merintis kariernya dimulai dari bawah, dan pasti keberhasilan mereka bisa pada posisi leader karena mereka "berisi" dan selalu menghargai diri sendiri dan menghargai apapun jobdesc yang diamanahkan.
Jadi, jangan pernah menyepelekan jobdesc Anda, meskipun Anda sebagai bawahan, karena bukan tidak mungkin kalau Anda terus menempa diri dengan mengisi diri pada jobdesc yang sedang Anda jabat sekarang, maka jobdesc Anda bisa akan membawa rezeki berkembangnya karier Anda ke jenjang berikutnya.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Untuk Kompasiana.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI