Apakah Anda sering mengalami kesulitan ataupun susah bagaimana sih menentukan atau menilai kondisi suatu arsip itu layak diarsipkan atau tidak dan penting atau tidak untuk disimpan sebagai arsip?
Berjam-jam sudah Anda nilai, sampai keringetan, sakit perut hingga stres tapi Anda masih bingung tidak bisa juga menentukan apakah arsip tersebut layak disimpan atau arsip tersebut dapat dimusnahkan?
Akhirnya apa, jelas banget jadi masalah, akibatnya arsip malahnya jadi semakin menumpuk, tercecer, dan terbengkalai bahkan sampai ketelingsut hingga hilang karena tata kelola penilaian untuk penyimpanan arsip yang diterapkan tidak memiliki prinsip yang baik dan tersistem.
Ya, tata kelola penilaian penyimpanan arsip itu adalah penting, sehingga saat sebelum dilakukan penyimpanannya pun perlu dinilai dan dikelola dengan tersistem sehingga arsip yang disimpan adalah arsip yang betul-betul benar.
Arsip merupakan catatan rekaman kegiatan atau sumber informasi, dan juga sebagai riwayat sejarah kegiatan dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga, organisasi maupun perseorangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.
Arsip dapat berbentuk surat, warkat, akta, piagam, buku, dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti shahih dan legal untuk suatu tindakan dan keputusan di kemudian hari bila suatu saat arsip dibutuhkan.
Namun, dengan dinamisnya perkembangan teknologi dan infomasi kekinian, arsip ternyata dapat juga berbentuk audio, video, dan digital.
Mengingat pentingnya arsip, maka arsip haruslah disimpan dengan prinsip tata kelola penilaian penyimpanan arsip yang baik dan tersistem.
Nah, berkaitan itu, melalui artikel ini, penulis ingin merekomendasikan beberapa prinsip penilaian penyimpanan arsip yang dapat diterapkan.