Pada tanggal 24 November 2016, Ku mulai bergabung di Kompasiana, pecah tangisku melalui artikel perdanaku yang berjudul "Jatuh Lamban Berdiri", sekaligus menandai debutku di rumah besar Kompasiana ini.
Layaknya bayi yang baru lahir, aku masih belum tahu apa-apa tentang Kompasiana, bikin artikel pun masih kacau balau enggak karuan.
Bahkan bagaimana yang namanya syarat dan ketentuan berkompasiana, aku enggak tahu blas, jadinya ya pelanggaran demi pelanggaran pun sering aku lakukan.Â
Namun seiring waktu berjalan aku instrospeksi diri dan sadar diri bahwa di Kompasiana ini enggak bisa seenak udel ku sendiri, ada aturan yang prinsip, sehingga aku pun mulai banyak mengevaluasi diri.
Kisah manisku dimulai tahun 2020.
Ya, semenjak kucanangkan untuk bertransformasi dan mereformasi diri, kisah manisku dimulai tahun 2020, sebab di tahun ini lah aku temukan jati diriku dalam memproduksi artikel-artikelku.
Atau dalam artian, kalau sebelumnya-sebelumnya aku sering jadi orang lain alias meniru orang lain dalam memproduksi artikel, namun pada akhirnya aku telah menemukan diri ku sendiri dalam memproduksi artikel.
Ditahun ini pula, akun Kompasiana ku dipercaya oleh Kompasiana untuk di verifikasi biru, ya tentu aku senang banget rasanya dipercaya begini.
Ya, seiring waktu berjalan sudah hampir enam tahun lamanya aku berada di rumah besar Kompasiana ini, ribuan artikel pun sudah ku produksi dan yang membuatku senang juga adalah, ternyata sudah ada ratusan artikelku yang dipercaya jadi Artikel Utama oleh Kompasiana.
Ternyata pada faktanya dengan aku mencandui Kompasiana membuat pemikiranku yang kaku soal literasi jadi terbuka, aku sadar bahwa literasi itu penting.