Apapun yang menjadi perlawanan Ferdy Sambo dalam persidangan tetap saja secara faktanya dirinyalah otak tindak pidana kejahatan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua.
Karena Ferdy Sambo lah yang merancang skenario menghabisi nyawa Brigadir Joshua bersama terdakwa Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Maruf, dan Richard Eliezer.
Artinya, sedari awal sudah ada niat jahat secara bersama-sama untuk membuat rencana membunuh Brigadir Joshua. Termasuk merancang skenario Obstruction of Justice.
Jadi, apapun perlawanan Ferdy Sambo bersama keempat komplotannya tersebut, termasuk dengan para terdakwa Obstruction of Justice dalam rangka lolos dari jeratan hukum untuk melawaan dakwaan, tapi secara faktanya mereka telah berbuat melawan hukum dengan melakukan kejahatan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua.
Ya, dalam proses sidang terkait kasus pembunuhan Brigadir Joshua, ternyata Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, Kuat Maruf melawan dakwaan dengan memutar balikkan fakta, sedangkan terdakwa Richard Eliezer yang juga sebagai Justice Collaborator, meskipun ada perlawanan tapi lebih banyak memilih untuk jujur dalam persidangan dan menerima dakwaan.
Sementara keenam terdakwa Obstruction of Justice meskipun ada perlawanan tapi lebih banyak memilih menerima dakwaan, yang ternyata intinya keterlibatan mereka ternyata diotaki atau atas dasar perintah Ferdy Sambo.
Meski bentuk perlawanan dipersidangan oleh Ferdy Sambo Cs adalah hak mereka dalam rangka lolos dari jeratan hukum, tapi kecil kemungkinannya mereka bisa lolos dari jeratan hukum.
Atau dalam artian, sepandai-pandainya Ferdy Sambo Cs bertahan dengan kesalahannya alias kejahatannya demi melawan kebenaran, maka perlawanan tersebut hanyalah jadi kepercumaan belaka.
Karena pada akhirnya jeratan hukum jugalah yang bakal mengantarkan Ferdy Sambo Cs ke dalam penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahat mereka.
Ya, kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Joshua ini ternyata membuka mata publik, bahwa ternyata kejahatan pun dapat terjadi di institusi Polri yang notabene sebagai institusi penegak hukum.
Dalam hal inipun, sekaligus membuka mata publik, biar bagaimanapun kejahatan itu berupaya ditutup-tutupi, tapi pada akhirnya kebenaran jugalah yang akan terungkap.
Ya, dari kejahatan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo Cs ini, memang menjadi ujian dan cobaan berat bagi institusi Polri, termasuk terhadap pelaksanaan proses hukum.
Khususnya bagi institusi Polri, Marwah Polri sedang terhinakan oleh ulah kejahatan Ferdy Sambo Cs, kepercayaan publik terhadap Polri telah dicemarkan oleh Ferdy Sambo Cs.
Namun demikian, di sinilah sejatinya yang menjadi momentum penting bagi Polri untuk segera mereformasi diri, berbenah ataupun bersih-bersih diri.
Sementara itu terkait pelaksanaan proses hukum, maka di sini jugalah yang menjadi momentum penting bagi para penegak hukum atau dalam hal ini para hakim dan jaksa untuk membuktikan kinerja mereka dalam menjunjung tinggi marwah hukum.
Kepercayaan publik terhadap Polri dan hukum harus dikembalikan, marwah Polri dan marwah hukum harus diletakkan sebagai pilar utama dalam meneggakkan hukum.
Sejauh ini kepercayaan publik sudah perlahan mulai terbangun, ini karena komitmen transparansi pengusutan, penyidikkan, hingga persidangan terkait "kasus Brigadir J" sudah on the track.
Inilah sebenarnya yang menjadi harapan publik, sehingga kedepan publik tidaklah lagi pesimistis atau memandang minor terhadap penerapan peneggakkan hukum.
Tapi, jadi sebaliknya kepercayaan publik kembali menjadi seutuhnya percaya sepercaya-percayanya terhadap penegakan hukum di negara kita ini.
Jadi, mari kita kawal terus kasus Brigadir J ini, kita berhak tahu, kita berhak memperoleh keterbukaan terhadap hukum dan berhak tahu bagaimana ending dari perlawanan Ferdy Sambo Cs. demi tegaknya hukum di NKRI kita ini.
Seperti juga yang penulis ungkapkan sebelumnya, sepandai-pandainya Ferdy Sambo Cs bertahan dengan kesalahannya alias kejahatannya demi melawan kebenaran, maka perlawanan tersebut hanyalah jadi kepercumaan belaka.
Sepintar-pintarnya Ferdy Sambo Cs berbohong demi melawan kebenaran akan jadi kepercumaan belaka, karena tetap kebenaranlah yang akan menang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H