Pernahkah Anda membunyikan klakson kendaraan Anda baik itu sepeda motor atau mobil ke pengendara lainnya eh malahnya si pengendara yang Anda klakson tersebut marah-marah kepada Anda?
Atau malah sebaliknya, Anda yang justru sering terbawa emosi hingga marah-marah karena diklakson pengendara lain?
Jujurly, penulis sendiri pernah melakukan dua hal di atas.
Ya, memang begitulah realitanya, soal klakson mengklakson ini seringkali jadi polemik dan memicu konflik di antara sesama pengendara maupun pengguna jalan lainnya.
Klakson pada kendaraan kita keliatannya sih barang sepele, padahal klakson ini, kalau kita saling menyadari dan memahami bersama terkait fungsi dan manfaatnya adalah penting bagi keselamatan kita bersama.
Klakson pada kendaraan juga berfungsi sebagai alat komunikasi di antara sesama pengendara dan bermanfaat sebagai safety riding.
Klakson juga sebagai sarana untuk saling mengingatkan dan memperingatkan dari marabahaya di antara sesama pengendara agar tidak terjadi kecelakaan, termasuk kepada pejalan kaki atau pengguna jalan lainnya.
Namun sayangnya soal klakson ini malahnya sering bikin salah paham hingga memicu emosi hingga terjadi konflik di antara sesama pengendara ataupun pengguna jalan lainnya akibat gagal paham dan enggak saling pengertian terkait fungsi dan manfaat klakson kendaraan.
Kita bisa bayangkan, bagaimana kalau kendaraan kita enggak memiliki klakson, bisa jadi risiko terjadinya kecelakaan semakin tinggi.
Bagaimana tidak, kalau dalam keadaan terdesak terus kita mau mengingatkan dan memperingatkan marabahaya terus klakson enggak ada ya jelas bisa celaka.Â
Masa sih kita mau pakai mulut ngasih taunya, woy awas woy, woy hati-hati woy, tiinn tiinn minggir woy minggir, ya enggak mungkin kan begitu.
Yang pasti, fungsi dan manfaat klakson dalam berkendara itu penting bagi kesalamatan kita bersama.
Jadi agar dapatnya kalau klakson kendaraan di antara sesama pengendara sudah berbunyi, maka harus saling pengertian dan empati.
Jangan emosi dan ego kita dulu yang di kedepankan, tapi lebih baik itu sabar dan saling pengertian, atau saling mengalah sajalah.
Tapi jangan juga kita menggunakan klakson kendaraan ini tanpa etika atau sembarangan juga, kita juga mesti saling menyadari saat momentum yang bagaimana sih klakson itu dibunyikan.
Nah, etika inilah juga yang juga jadi salah satu pemicu konflik soal penggunaan klakson ini, kadang ada saja yang enggak jelas juga dalam momentum apa membunyikan klakson.
Seperti misal yang pernah penulis alami ini misalnya, penulis sudah mengendarai sepeda motor di lajur kiri atau jalur lambat eh ada mobil klakson klakson dari belakang, maksudnya apa coba, kan enggak pas kalau begitu etikanya.
Itu baru satu kejadian saja, masih banyak lagi sebenarnya kejadian yang bikin urat saraf naik alias menguras emosi gegara etika penggunaan klakson ini.
Yang jelas klakson bukanlah alat pajangan bagi kendaraan, tapi bagian dari safety riding kendaraan dan pengendaranya, bahkan bagi pengguna jalan lainnya, oleh karenanya mari kita pahami bersama soal fungsi dan manfaat klakson ini, termasuk terkait bagaimana menerapkan etika dalam penggunaannya.
Jadi, baik penulis maupun Anda, marilah kita saling introspeksi diri bersama untuk saling mendukung safety riding bagi keselamatan kita bersama terkait memahami fungsi dan manfaat, serta penggunaan klakson kendaraan kita ini.Â
Demikian kiranya artikel ini, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H