Dear dr. Andri, Sp. KJ, FAPM. Mohon izin, saya Kompasianers Sigit Eka Pribadi, jadi begini dokter, suatu kali saya pernah dilanda enggak fokus kerja ataupun enggak konsentrasi dalam bekerja, dan sering bimbang saat mengambil keputusan.
Suatu kali saya juga pernah merasa mindset saya seperti terbelenggu, dirundung rasa ketidakpastian hingga mengurung diri sendiri dalam persepektif sendiri.
Bahkan dilanda rasa enggak percaya kepada rekan kerja atau dalam hal ini bawahan saya sampai terkadang saya berlaku one man show soal kerjaan.
Ya, kira-kira begitulah kiranya yang pernah saya alami dalam dinamika dunia kerja, yang ternyata usut punya usut kalau saya baca dari berbagai referensi literasi, saya termasuk sedang terkena mental block.
Nah, apa yang saya alami di atas, ternyata membuat saya tertekan hingga merasa stres dan depresi. Parahnya lagi, saya juga penderita Gerd dan penyintas Covid-19, yang pada ujungnya ternyata secara simultan akibat dari stres dan depresi ini justru malah membuat lambung dan ulu hati saya semakin sakit. Makan enggak enak, rasa mual, bahkan hingga muntah alias Gerd saya sering kambuh.
Tambahnya lagi nih dokter, rasa traumatis saya akibat kena covid-19 parah muncul lagi, sehingga saya semakin dilanda stres dan depresi berat, hingga akhirnya dilanda gangguan kecemasan dan panik berlebihan.
Bahkan fobia berlebihan pun melanda, saya seperti kena serangan jantung atau merasa dalam kondisi gawat darurat ketika lambung dan ulu hati semakin terasa seperti diiris dan dada semakin sesak.
Jujur dokter, saya sudah berobat ke dokter spesialis kejiwaan terkait keluhan saya ini, saya diresepkan obat penenang ataupun anti depresan, termasuk diberi pencerahan-pencerahan soal bagaimana mengelola stres dan depresi termasuk soal gaya hidup dan soal dunia kerja.
Sejujurnya lagi dok, saya awalnya enggak percaya dan enggak terima ketika saya dirujuk ke dokter spesialis kejiwaan, karena saya merasa normal saja sih, tapi akhirnya saya sadar bahwa memang ada yang enggak beres terkait kesehatan jiwa saya.
Singkatnya Dok, dari hasil konsultasi rutin ke dokter spesialis kejiwaan ini, pelan-pelan saya mulai bisa mengelola pikiran saya dari stres dan depresi.
Nah, yang jadi pertanyaan saya adalah, apakah gangguan kejiwaan yang saya alami seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya di atas bisa sembuh total?
Karena begini dokter, rasa trauma saya akibat kena Covid parah dan penyakit Gerd saya yang masih proses penyembuhan ini, seringkali masih muncul dan sering juga membuat saya panik dan ketakutan berlebihan.
Meskipun sebenarnya saya sudah mulai bisa mengelola rasa panik, cemas, dan ketakutan berlebih ini tanpa minum obat penenang, tapi yang bikin saya bertanya-tanya itu Dok, kok rasa panik, cemas, dan ketakutan berlebih ini masih sering timbul ya, Dok.
Apalagi dok, kalau ditambah dengan mikir soal pekerjaan dan mikir beban hidup, stres dan depresi saya jadi kumat dok, eh malahnya gerd saya ikutan juga kambuh, Dok.Â
Saya minum obat penenang itu ya kalau rasa panik, cemas, dan ketakutan enggak bisa saya atasi dok, dan sebelumnya saya pastikan konsultasi dulu ke dokter spesialis kejiwaan yang menangani saya sebelum saya minum obat penenang tersebut.
Saya paham Dok, saya enggak boleh ketergantungan obat penenang tersebut, tapi bagaimana ya dok gangguan panik, cemas, dan ketakutan saya masih sering kumat dok. Jadi saya baiknya harus bagaimana ya Dok, dan apakah saya bisa sembuh total atau enggak ya Dok. Saya mohon bantuannya ya Dokter.Â
Hormat saya,
Kompasianers Sigit Eka Pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI