Brak! Tiba-tiba mobil saya ditabrak dari sebelah kiri oleh pengendara sepeda motor.
Padahal jauh sebelum saya hendak belok ke kiri, lampu sein kiri sudah saya nyalakan dan sudah menepi ke kiri secara perlahan untuk belok ke kiri, tapi entah kenapa si pengendara sepeda motor masih tetap nekat menerabas mengambil masuk ke kiri juga. Akhirnya terjadilah kecelakaan.
Jelas kalau dalam posisi begini si pengendara motor lah sebenarnya yang kasihan.
Ya, ketika itu saya lihat dia luka-luka, sepeda motornya pun mengalami kerusakan.
Untung saja saat itu dia tidak apa apa, luka-lukanya tidak fatal, hanya luka ringan saja.
Begitulah kira-kira kronologis singkat terjait kejadian kecelakaan yang pernah saya alami, dan ini tidak terjadi sekali dua kali saya alami, ada beberapa kali pernah saya alami, baik itu saat saya mengendarai mobil maupun mengendarai sepeda motor.
Entah kenapa saat lampu sein kendaraan kita menyala yang menandakan kita hendak berbelok kok sering banget enggak diperhatikan oleh pengendara lainnya.
Yang jelas di sini saya bukan mempersoalkan siapa benar siapa salah terkait beberapa kecelakaan yang pernah penulis alami di atas.
Sebab juga, kalau saya uraikan semua ceritanya bakal jadi panjang banget artikel ini jadinya, mulai dari konfliknya maupun kronologisnya.
Intinya saya di sini mengajak bersama agar saling memahami fungsi lampu sein pada kendaraan kita masing-masing, termasuk terkait penggunaannya. Khususnya saat lampu sein sudah dinyalakan.
Baik itu pengendara yang menyalakan lampu sein dan pengendara yang melihat lampu sein kendaraan lain menyala, haruslah saling memahami.
Sehingga tidak terjadi kecelakaan yang tentunya bakal mengakibatkan kerugian baik itu secara materi maupun secara personal diri kita.
Jadi, kita sesama pengendara kalau lampu sein kendaraan sudah menyala, maka kita jangan lalai atau abai.Â
Bagi pengemudi kendaraan yang akan berbelok atau berbalik arah ataupun pindah lajur, meski sudah menyalakan lampu sein, wajib tetap waspada dan hati-hati untuk mengamati situasi sekitar terlebih dahulu.
Sedangkan pengemudi lainnya yang melihat ada kode lampu sein sudah dinyalakan oleh kendaraan lain, juga harus waspada dan hati-hati.
Kuncinya di sini sih sebenarnya adalah saling sabar, saling mengalah, dan saling menghargai antara sesama pengendara. Kalau ego yang dikedepankan, ya seperti kecelakaan yang pernah penulis alami tadi di atas.
Kalau kita sesama pengendara saling memahami dan saling menghargai soal penggunaan dan fungsi lampu sein ini, niscaya kecelakaan enggak bakal terjadi gara-gara saling abai memahami fungsi dan penggunaan lampu sein.
Memahami fungsi dan penggunaan lampu sein kendaraan itu adalah penting untuk keselamatan di antara sesama pengendara.Â
Bila lampu sein sudah menyala, tolong juga jangan saling abai, sebaiknya kita saling hati-hati, untuk saling mengurangi kecepatan kendaraan kita masing-masing.
Jangan juga mentang-mentang sudah menyalakan lampu sein kita langsung belok, pindah jalur, ataupun putar balik arah begitu saja tanpa mengindahkan situasi sekitar.
Jangan juga ketika kita sudah tahu ada kendaraan di depan kita atau di sekitar kita sudah minta jalan untuk belok, pindah jalur, ataupun putar balik arah dengan menyalakan lampu sein, kita malah enggak gaduh atau ego enggak ngasih jalan ataupun tetap nekat menerabas masuk. Kalau saling abai dan ego, ya sudahlah bakal celaka.Â
Jadi, agar dapatnya kita pahami bersama fungsi dan penggunaan lampu sein ini sebagai unsur safety riding bagi keselamatan diri sendiri dan juga keselamatan orang lain.
Demikian artikel singkat ini, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H