Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

4 Tanda Kamu Harus Resign dari Kantor

1 Oktober 2022   15:54 Diperbarui: 2 Oktober 2022   00:06 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar resign dari kantor| Dokumen foto via Freepik.com

Langgeng atau tidaknya kamu bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan ataupun suatu kantor sangat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya sistem manajemen yang diberlakukan. 

Betah atau tidaknya kamu bekerja di sebuah perusahaan adalah sangat dipengaruhi sehat atau tidaknya, termasuk kondusif atau tidaknya dari kultur dan sistematika organisasi yang diberlakukan oleh perusahaan.

Solid atau tidaknya relationship antara kamu sebagai karyawan dan pihak perusahaan sangat dipengaruhi terkait bagaimana profesional atau tidaknya perusahaan sebagai user dalam memperlakukan dan memberdayakan kamu sebagai karyawannya.

Ya, begitulah kira-kira kurang lebihnya parameter ataupun tolak ukur hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan kamu sebagai karyawan yang menjadi faktor penting terkait sehat atau tidaknya satu lingkup perusahaan ataupun kantor.

Tapi, terkadang tidak semua perusahaan berlaku bonafit, benefit, dan profesional dalam memperlakukan karyawannya, sehingga banyak juga secara realitanya di lapangan, perusahaan tidak "mengorangkan" karyawannya.

Padahal, karyawannya sudah bekerja optimal dan profesional, tapi karena perusahaannya tidak kompeten, malahnya karyawannya tidak dibina dengan baik.

Singkat kata, dalam artikel ini penulis ingin memberikan saran kepada kamu, terkait tanda-tanda kapan kamu harus mengambil keputusan resign dari perusahaan, ketika perusahaan tidak profesional memperlakukan kamu dan hanya "memperbudak" kamu belaka.

Lantas, apa saja yang menjadi tanda-tanda kamu harus mengambil keputusan resign dari perusahaan, ketika perusahaan tidak profesional memperlakukan kamu tersebut?

Tanda yang pertama, Keseringan disuruh lembur tapi enggak ada upah lembur.

Kamu kemarin disuruh lembur, hari ini disuruh lembur, besok disuruh lembur, eh besoknya lagi disuruh lembur, bahkan enggak sekali dua kali, sering banget begini.

Tapi, kok cuman disuruh lembur doang ya, kok enggak imbang ya dengan apa yang sudah kamu dedikasikan, kok enggak ada sama sekali upah lemburnya, padahal kamu sudah loyal dan legowo.

Kalau sekali dua kali enggak dikasih upah lembur, ya masih wajarlah, tapi kalau keseringan disuruh lembur enggak ada "balas budi" dari perusahaan, wah jelas ini enggak wajar lah, logis kalau kamu komplain dan mempertanyakannya.

Tanda yang kedua, Keseringan dapat delegasi atau diberi job diluar jobdesc tapi enggak ada apresiasi sama sekali.

Ilustrasi gambar sering di suruh kerja diluar jobdesc tapi enggak ada apresiasi dari perusahaan | Dokumen foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar sering di suruh kerja diluar jobdesc tapi enggak ada apresiasi dari perusahaan | Dokumen foto via Freepik.com

Ketika kamu sudah sering banget disuruh kerja di luar jobdesc, bahkan kamu sering banget mem-back up pekerjaan rekan kamu yang sedang cuti, eh tapinya kamunya enggak diapresiasi sama sekali.

Seperti enggak dikasih tambahan insentif misalnya, enggak dapat reward misalnya,wah jelas ini patut dipertanyakan dong, masa kamu sudah berjibaku sebegitu loyalnya kok kesannya kamu hanya diperalat doang. Ya enggak wajar lah.

Tanda yang ketiga, Enggak ada roadmap yang jelas terkait Pendidikan dan Pelatihan bagi pengembangan SDM.

Pendidikan dan pelatihan untuk semakin meningkatkan SDM karyawan perusahaan adalah kewajiban perusahaan, sehingga karyawan dapat semakin ahli dalam bekerja.

Oleh karenanya, perusahaan haruslah memiliki roadmap dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas karyawan dalam hal meningkatkan SDM karyawan ini.

Nah, kalau di perusahaan kamu ternyata enggak jelas soal peningkatan SDM ini, enggak ada menerapkannya sama sekali, wah jelas ini patut di pertanyakan, ada apa dan kenapa.

Tanda yang keempat, Enggak ada roadmap yang jelas bagi berkembangnya karier.

Perkembangan karier karyawan seperti, promosi jabatan, naik pangkat, naik gaji, dan kesejahteraan lainnya dari perusahaan adalah dambaan karyawan.

Nah, kalau diperusahaan kamu enggak jelas roadmap tentang pola pembinaan karier karyawan ini, padahal kamu dan mungkin juga rekan kerja kamu yang lainnya sudah eligible atau layak untuk mendapatkannya, wah ini aneh, sehingga wajar kalau kamu komplain tentang ini.

Nah, kalau keempat tanda-tanda di atas sudah terpenuhi, maka kamu pantas mempertanyakannya terkait sehat dan tidaknya kondisi perusahaan di mana kamu bekerja.

Ilustrasi gambar resign dari kantor : workitdaily.com
Ilustrasi gambar resign dari kantor : workitdaily.com

Jelas kalau keempat tanda di atas yang berlaku, maka perusahaan di mana kamu bekerja adalah perusahaan yang enggak bonafit, bahkan sedang dalam kondisi yang tidak kondusif dan sedang tidak baik-baik saja.

Jadi, daripada kamu rugi besar, potensi, bakat, dan talenta kamu hanya sia-sia belaka, atau hanya dimanfaatkan saja oleh perusahaan, maka lebih baik kamu ambil keputusan resign saja.

Cari saja tempat kerja yang baru, siapa tahu tempat kerja yang baru lebih profesional dan bisa lebih mengorangkan kamu, atau simbiosis mutualismenya seimbang, kamu untung dan perusuhaan pun untung.

Ngapain bertahan kerja diperusahaan yang enggak "mengorangkan" kamu, kalau di luar sana masih ada peluang besar kamu bisa sukses, iya enggak.

Kesimpulannya, ketika keempat hal yang sudah penulis jabarkan tadi ternyata terjadi pada kamu, maka hal yang wajar dan logis bila kamu harus segera resign dari perusahaan tersebut.

Demikian artikel ini.

Sigit Eka Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun