Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pengalaman Saya Mempertahankan Radio agar Tetap On Air

11 September 2022   12:13 Diperbarui: 15 September 2022   10:38 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prepare perangkat baru studio untuk on air lagi | Dokumen Pribadi.

Tanggal 15 Januari 2009, PT. Produksi Radio Swara Enam berdiri. Semenjak tanggal itu pula Radio saya resmi mengudara atau On Air secara sah dengan Call Sign ID Pronam Radio FM dan dengan slogan Musik dan Informasi Untuk Negeri.

Tak mudah mendirikan Media Radio ini. Sebab memerlukan permodalan yang besar dan harus benar-benar diperhitungkan secara saksama, analisis SWOT-nya, Apalagi kompetitor di dunia broadcasting ini sangatlah selektif dan ketat.

Selain itu juga lika-liku pengajuan dan perizinan frekuensi enggak gampang, rebutan dengan pesaing lainnya. Mulai dari pengajuan awal frekuensi, siaran uji coba, verifikasi faktual, evaluasi dengar pendapat untuk terbit izin rekomendasi kelayakan (IRK), Izin Siaran Radio (ISR), Izin Penyiaran Prinsip (IPP) Sementara, hingga akhirnya terbitnya Izin Penyiaran Prinsip (IPP) permanen.

Pokoknya susah banget ribet dan berjenjang serta bersaing ketat, butuh strategi, butuh biaya yang enggak sedikit, termasuk tenaga serta pikiran. 

Namun pada akhirnya, meskipun harus jatuh bangun mengurusi legalitas dan perizinan Radio ini, radio saya bisa mengudara juga.

Saat On Air bareng Rury Repvblik | Foto Tahun 2011 Dokumen Pribadi
Saat On Air bareng Rury Repvblik | Foto Tahun 2011 Dokumen Pribadi

Ya, bertahan agar Radio tetap eksis ditengah gempuran semakin maju dan dinamisnya perkembangan dan pergerakan teknologi serta persaingan dengan kompetitor lainnya sangatlah sulit.

Apalagi saya adalah murni menggunakan modal sendiri atau usaha pribadi. Tentu berbeda kekuatannya dengan kompetitor yang modalnya saham patungan atau grup, sehingga boleh dikata, ya saya semampunya saya lah mengoperasionalkan radio ini.

Pokoknya untuk bertahan hidup itu, semua saling rebutan untuk dapat iklan On Air, rebutan untuk dapat sponsor event Off Air, sehingga memang perlu kreatifitas, kekhasan, dan karakteristik tersendiri dari Radio untuk memenangkan persaingan.

Tapi Alhamdulillah, radio saya sedikit banyak bisa bersaing. Sering juga dapat iklan dan sponsor kakap, baik itu untuk On Air maupun untuk Off Air.

Saat Radio di verifikasi faktual oleh Pihak KPID, foto tahun 2009 | Dokumen Pribadi
Saat Radio di verifikasi faktual oleh Pihak KPID, foto tahun 2009 | Dokumen Pribadi

Namun tanpa dinyana tahun 2012 banyak perangkat Radio saya yang rusak berat, ini karena pada saat itu antena radio tersambar petir, hingga merembet ke perangkat pemancar radio, bahkan sampai menghancurkan perangkat-perangkat studio On Air dan studio produksi, termasuk sistem kelistrikan dan jaringan internet.

Padahal, perlindungan perangkat radio dari risiko sambaran petir sudah optimal, mulai dari penangkal petir, ground antena ke dalam tanah yang sangat dalam, termasuk arrester sistem kelistrikan. Pokoknya semua sudah sesuai standar keamanan, namun entahlah namanya juga petir enggak bisa juga diperkirakan ternyata tembus juga, mungkin saat itu petirnya sangat kuat banget.

Pada akhirnya, radio saya sempat berhenti operasional beberapa bulan karena force majeur ini.

Saat proses evaluasi dengar pendapat di KPID untuk legalitas perizinan Radio | Dokumen Pribadi
Saat proses evaluasi dengar pendapat di KPID untuk legalitas perizinan Radio | Dokumen Pribadi

Setelah itu, ketika saya hitung-hitung lagi, bahkan sudah dikalkulasi dengan pendapatan usaha radio, ternyata saya masih rugi dan harus nombok cukup besar untuk beli lagi perangkat Radio yang baru.

Karena kuat keinginan saya untuk menghidupkan lagi radio ini, sebagai jalan terakhir, saya pinjam modal ke bank. Akhirnya radio saya bisa On Air lagi.

Ya, perjalanan mulai tahun 2009, 2010, 2011 boleh dikata lancar dan boleh dibilang dalam tiga tahun ini saya sudah Break Even Poin (BEP) dan bahkan untung.

Tapi tahun 2012 beda ceritanya, saya rugi karena banyak alat radio rusak kena petir.

Kemudian memasuki tahun 2013 radio mulai bangkit perlahan. Tahun 2014 lancar, tahun 2015 BEP, dan tahun 2016 untung.

Saat event off air Radio | Dokumen Pribadi
Saat event off air Radio | Dokumen Pribadi

Nah, ternyata mulai tahun 2017 inilah perjalanan radio saya mulai semakin terasa sulit karena himpitan gempuran dunia internet dan dunia digital internet.

Persaingan dengan media di internet semakin keras, disrupsi media sosial mulai dari YouTube, Facebook, Twitter, Instagram, hingga media online, banyak merebut "kue" usaha siaran Radio.

Iklan-iklan, sponsor-sponsor, mulai enggan melirik radio, kalaupun masih dapat, itu pun hanya tersisa remah-remahnya saja dan itupun masih rebutan dengan yang lainnya, termasuk radio saya, bahkan perkembangannya radio-radio tetangga pun mulai bertumbangan karena semakin sulit bertahan.

Ya, tahun 2017, saya pakpok alias, enggak rugi enggak untung. Sebelum akhirnya, pada, tahun 2018, saya benar-benar rugi. Setiap bulannya saya harus nombokin biaya operasional radio.

Tahun 2019 saya masih terus merugi setiap bulan terus saja nombok biaya operasional, sehingga saya mulai mengurangi jumlah karyawan dan penyiar, apalagi pada akhir tahun 2019 ini mulailah pandemi Covid-19 melanda.

Tahun 2020, saya semakin terpuruk, ini karena pandemi Covid-19 semakin menggila dan benar-benar banyak menghancurkan dunia usaha, termasuk saya.

Prepare perangkat baru studio untuk on air lagi | Dokumen Pribadi.
Prepare perangkat baru studio untuk on air lagi | Dokumen Pribadi.

Ya, tahun pada 2020 ini, karena utang saya untuk memodalin Radio semakin menumpuk, belum lagi utang bank untuk modalin radio saya nunggak, sementara saya juga harus menghidupi keluarga. Maka dengan berat hati, saya memutuskan menjual sebagian ataun 50 persen saham radio kepada pihak lain.

Artinya, Radio ini sekarang bukan lagi milik saya sepenuhnya, dan saya harus terikat dengan MoU bersama pemilik modal yang lainnya.

Ya, memang akhirnya dari menjual sebagian saham ini saya bisa bayar utang, termasuk melunasi pinjaman bank saat memodali tombokan operasional Radio.

Tapi, saya sebenarnya agak berat melepas saham ini. Namun ya mau bagaimana lagi, kalau tidak begitu bagaimana radio saya bisa bertahan, bagaimana saya bisa lepas dari himpitan utang.

Mulai tahun 2020, 2021, hingga 2022 berjalan sekarang ini radio saya tetap bertahan, tetap On Air. Dan mungkin hingga ke depan sesuai MoU dengan pemilik modal lainnya. Tapi jelas kapasitas saya bukan lagi pemilik utama.

Namun yang terpenting itu adalah radio saya yang sekarang jadi milik bersama dengan dua pemodal lainnya tetap bertahan hidup, tetap On Air menemani para pendengar Radio.

Saya bersama karyawan dan penyiar Radio | Dokumen Pribadi.
Saya bersama karyawan dan penyiar Radio | Dokumen Pribadi.

Ya, inilah kiranya secuil pengalaman saya tentang jatuh bangunnya saya dalam dunia usaha radio, jelas kalau bukan karena kecintaan saya pada radio dan demi tetap eksis serta demi para pendengar radio, mungkin radio saya sudah tumbang atau bernasib sama dengan radio lainnya yang sudah tumbang duluan.

Tapi, karena kecintaan saya kepada radio, karena saya adalah pelaku sejarah radio saya, bagaimana perjuangan jatuh bangunnya dan lika-likunya saya yang mengalaminya.

Saya sudah kadung habis-habisan untuk radio, sehingga saya berprinsip, apapun yang terjadi, radio saya harus tetap hidup, apapun yang terjadi radio saya harus tetap On Air.

Ya, berkaitan dengan tanggal 11 September adalah Hari Radio Nasional, dan bertepatan juga artikel ini saya buat, maka izinkan saya untuk mengajak semuanya untuk selalu mendukung eksistensi radio.

Marilah kita semua tetap mendengarkan radio, setidaknya dengan Anda semua masih mendengar radio, kami para pelaku usaha radio akan selalu semangat untuk bertahan, dan selalu diapresiasi, sehingga kami akan selalu berupaya On Air, bahkan akan berupaya hidup tak lekang oleh waktu.

Saya percaya, radio akan tetap jaya, radio akan tetap On Air, radio akan tetap didengar, semoga Anda semua juga selalu mendengar radio.

Selamat Hari Radio Nasional!

Sigit Eka Pribadi.

Kenangan bersama Godbless Band saat Radio Saya lagi jaya-jayanya | Dokumen Pribadi
Kenangan bersama Godbless Band saat Radio Saya lagi jaya-jayanya | Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun